PADANG, METRO–Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatra Barat kinerja sektor jasa keuangan di Sumbar pada posisi Januari 2024 tumbuh positif dengan tingkat risiko yang masih terjaga dalam menghadapi tingginya suku bunga global.
Plt Kepala OJK Provinsi Sumbar Guntar Kumala mengatakan dengan adanya kinerja sektor jasa keuangan tersebut, telah turut mendukung pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumbar yang menunjukkan kinerja positif, dimana pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) triwulan IV-2023 (yoy) tercatat sebesar 4,30%.
“Pada kondisi awal tahun 2024 ini yang juga melangsungkan pesta demokrasi, kinerja jasa keuangan kami lihat masih bagus dan bahkan tumbuh positif,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima koran ini, Rabu (27/3).
Guntar Kumala menjelaskan seperti melihat dari kinerja industri perbankan yakni untuk bank umum dan bank perekonomian rakyat di Sumbar tumbuh positif.
Hal tersebut terlihat pada Januari 2024, aset perbankan tumbuh 4,83% (yoy) menjadi sebesar Rp80,04 triliun dan penyaluran kredit tumbuh 7,48% (yoy) menjadi sebesar Rp69,66 triliun. Sementara itu penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 4,81% (yoy) menjadi sebesar Rp54,32 triliun. OJK mencatat untuk risiko kredit juga masih terjaga dengan rasio NPL 2,25%, dan rasio LDR 128,22%.
Selanjutnya penyaluran kredit untuk pelaku UMKM mencapai Rp31,08 triliun, tumbuh sebesar 9,50% (yoy). Penyaluran kredit kepada pelaku UMKM ini mencapai 44,62% persen dari total kredit perbankan di Sumbar.