DINAS Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat mengangkat dialog kebudayaan dengan tema, Mengenali Nilai-nilai Adat dan Budaya Melalui Manuskrip. Dilaksanakan melalui Pokir anggota DPRD Sumatera Barat, Hidayat dari Fraksi Gerindra, di Pusat Kreativitas Generasi Muda Kopi Pahit Hidayat, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (2/9). Acara ditujukan untuk mempromosikan dan melestarikan nilai-nilai budaya tradisional.
Dialog Kebudayaan ini dibuka Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat diwakili Kepala Bidang Sejarah dan Nilai Tradisi, Fadhli Junaidi, S.STP, dihadiri 100 peserta dari kalangan anak muda di Kota Padang maupun luar Kota Padang.
Fadhli Junaidi, menggarisbawahi pentingnya pengakuan dan penghormatan terhadap kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak tradisionalnya sesuai dengan UUD 1945 pasal 18b ayat 2. Hal ini menjadi landasan utama pelaksanaan acara, sekaligus bagian dari program unggulan Dinas Kebudayaan.
Dialog kebudayaan angkatan II ini menghadirkan Filolog Indonesia sekaligus Dosen di Universitas Andalas (UNAND), Pramono sebagai narasumber. Beliau berbicara tentang bagaimana manuskrip atau naskah kuno, yang telah ada selama ratusan tahun, sekarang dapat diakses melalui teknologi digital dan internet.
“Ini adalah langkah maju yang signifikan dalam melestarikan warisan budaya,” kata Pramono sembari menjelaskan bagaimana teknologi digital telah membantu dalam mendeteksi, merawat, dan memahami naskah kuno tersebut.
Pada dialog yang dipandu Amalia Jipi dan Jonedy Kambang tersebut, Pramono menjelaskan, Manuskrip atau naskah kuno yang memiliki arti manu itu tangan, scrip itu tulisan yang mana artinya tulisan tangan yang umurnya sudah ratusan tahun lalu, tetapi jangan dikira warisan budaya yang sangat tua, ini semakin kesini, melibatkan anak muda tidak hanya di Indonesia bahkan diseluruh dunia
Selanjutnya, Anggota DPRD Sumatera Barat Hidayat, menekankan pentingnya budaya sebagai pondasi kemajuan di berbagai sektor lain. Ia menyadari bahwa pembangunan di sektor kebudayaan sering kali terlupakan.
“Sebagai bentuk perhatian Dinas Kebudayaan melalui Pokir anggota DPRD Sumbar dengan acara ini, kita berusaha untuk memberikan perhatian yang lebih pada keberlangsungan nilai-nilai budaya dan adat di Sumatera Barat melalui manuskrip,” katanya.