Wali Kota Pariaman H Genius Umar menyatakan program padat karya rampung 95 persen. Genius Umar apresiasi Desa Rawang dalam pengerjaan padat karya atau Cash For Work (CFW), karena merupakan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU).
“Program ini bantuan langsung dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dimana ada 9 (sembilan) Desa yang ada di Kota Pariaman,” kata Walikota Pariaman H Genius Umar, kemarin.
Katanya, padat karya ini sangat membantu masyarakat dan manfaatnya sangat terasa sekali oleh mereka, dimana Program ini bertujuan untuk memberikan bantuan tunai dalam bentuk upah tenaga kerja kepada mereka yang terdampak Covid-19.
Wako Pariaman juga mengatakan, dilaksanakan program ini sebagai bentuk upaya mengurangi dampak Pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi masyarakat Kota Pariaman, yang menjadi pekerja dalam kegiatan tersebut. “Untuk Kota Pariaman sendiri, ada 9 (sembilan) desa yang menjadi sasaran kegiatan padat karya atau CFW program Kotaku Tahun Anggaran 2021 ini, dan Desa Rawang ini sangat bagus sekali pekerjaanya dan cepat, dimana warga yang mendaftar CFW ini mencapai 100 orang lebih, diluar ekspektasi kita,” ujarnya.
Sementara itu Ketua KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) Desa Rawang, Rafkiman mengatakan saat ini pelaksanaan CFW atau Padat Karya di Desa Rawang telah mencapai 95 persen dan dalam minggu ini akan selesai 100 persen.
“Pogram CFW atau padat karya di Desa Rawang meliputi pembangunan rehab jalan 1 titik sepanjang 64 meter, ditambah pembangunan drainase di 5 titik, dan kami berharap dalam minggu ini akan selesai 100 persen, sehingga dapat dinikmati pembangunan ini oleh masyarakat,” tukasnya.
Program CFW ini sangat membantu masyarakat sekali, apalagi dengan adanya Pandemi Covid-19 yang belum tahu kapan akan berakhir, dimana banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan usahanya menjadi bangkrut. “Dengan program CFW atau padat karya ini, upah yang didapat bisa untuk bertahan hidup, dimana gaji untuk pekerja atau buruh sebesar Rp 97 ribu rupiah per hari, sedangkan untuk tukang Rp 119 ribu rupiah per hari,” jelasnya. Rafkiman berharap, untuk tahun depan program CFW atau Padat karya KOTAKU ini, Desa Rawang dapat kembali, karena masih banyak drainase yang belum dibangun di perumahan masyarakat, ulasnya mengakhiri. (efa)