Momentum Hari Jadi Kota Padang membawa memori kita kembali mengingat peristiwa heroik tanggal 7 Agustus 1669, dimana pasukan Berbangso Rajo dari Pauh – Koto Tangah dengan dukungan penuh dari masyarakatnya melakukan penyerangan Keloji Belanda, yang mengakibatkan jatuhnya korban dari kedua belah pihak, dan mendatangkan kerugian yang sangat besar bagi pemerintahan Belanda.
Peristiwa momentum bersejarah masa inilah yang kemudian ditetapkan sebagai hari lahirnya Kota Padang, melalui persetujuan DPRD Kota Padang tanggal 31 Juli 1985 dan Keputusan Walikota Padang tanggal 1 Agustus 1986.
Ketika Proklamasi tanggal 17 Agustus 1945, Padang menjadi sebuah Kota Praja di bawah Pemerintahan Republik Indonesia dan Wali Kota pertamanya adalah Abu Bakar Ja’ar, SH, kemudian setelah agresi Belanda berakhir tahun 1949, Kota Padang terus mengalami kemajuan apalagi sejak ditetapkan secara de facto tahun 1959 sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Barat.
Sejarah panjang Kota Padang membawa kita ke hari ini dimana semua tantangan akan perkembangan kota terus kita hadapi. Banyak hal yang menjadi kekuatan Kota Padang untuk berkembang ke arah yang lebih baik sebagai Ibukota Provinsi Sumbar, sehingga beberapa masalah mendasar perkotaan secara bertahap sebahagian sudah mulai dapat diurai, diminimalisir dan diselesaikan sesuai dengan garisan Visi Kota Padang 2019–2024 yaitu “Mewujudkan Masyarakat Kota Padang yang Madani Berbasis Pendidikan, Perdagangan dan Pariwisata Unggul serta Berdaya Saing”.
Pemerintah Kota Padang saat ini tengah bekerja keras untuk mewujudkan Visi tersebut melalui 7 (tujuh) Misi, yaitu: Meningkatkan kualitas pendidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang beriman, kreatif, inovatif dan berdaya saing. Mewujudkan Kota Padang yang unggul aman, bersih, tertib, bersahabat dan menghargai kearifan lokal. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Padang yang inklusif.
Selain itu, dari segi ekonomi, Misi yang dilakukan adalah dengan mewujudkan Kota Padang sebagai pusat perdagangan dan ekonomi kreatif. Meningkatkan kualitas pengelolaan pariwisata yang nyaman dan berkesan. Menciptakan masyarakat sadar, peduli dan tangguh bencana. Misi selanjutnya adalah meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang bersih dan pelayanan publik yang prima.
Misi tersebut juga diiringi dengan 11 program-program konkrit seperti: melanjutkan betonisasi jalan lingkungan, pengaspalan dan pelebaran jalan serta perbaikan drainase dan pengendalian banjir terpadu. Meningkatkan efektifitas reformasi birokrasi, budaya kerja aparatur dan pelayanan publik. Melanjutkan pengembangan Kawasan Wisata Terpadu Gunung Padang, pulau pulau kecil dan wilayah Timur Kota Padang. Melanjutkan penyelenggaraan pesantren Ramadhan, kegiatan keagamaan, seni budaya dan olahraga yang lebih berkualitas. Melanjutkan penataan angkutan umum dengan pembukaan koridor baru Trans Padang serta melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas untuk memperlancar pergerakan orang dan barang.
Program konkrit selanjutnya terkait dengan pendidikan adalah Membangun 500 ruang kelas baru untuk SD dan SMP. Lalu, program terkait pengembangan produktivitas masyarakat yaitu dengan merevitalisasi sarana prasarana olahraga tingkat RT dan RW, membuat taman kota per Kecamatan serta membangunan pusat kreatifitas dan inovasi pemuda (youth center).
Program lainnya yang menyangkut kesejahteraan masyarakat adalah dengan meningkatkan dana stimulan Kecamatan 1 miliar dan dana Kelurahan 100 juta serta meningkatkan dana operasional RT/RW, guru TPA/MDA, dan imam masjid. Meningkatkan indeks kemudahan berusaha di Kota Padang. Mendorong penyediaan rumah bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah, dan yang terakhir adalah membangun kampung tematik dalam pengembangan ekonomi lokal masyarakat berdasarkan potensi wilayah.
Sudah satu tahun lebih seluruh dunia diguncang cobaan bencana non-alam yang sangat dasyat, Pandemi Covid-19 mengunci dan mengisolasi seluruh manusia. Cara pandang dan semua aktivitas mengalami perubahan yang sangat signifikan, yang mengakibatkan seluruh sektor kehidupan manusia mengalami pergeseran yang sangat tajam.
Sejak terkonfirmasi kasus pertama kali pada bulan Februari 2020 yang lalu sampai dengan hari ini, Pandemi Covid-19 telah memporak-porandakan struktur ekonomi dan sosial masyarakat, penurunan pertumbuhan ekonomi yang sangat signifikan, penurunan pendapatan daerah, meningkatnya angka kemiskinan, terdampaknya UMKM, meningkatnya pengangguran, serta kurangnya kesiapan masyarakat menghadapi pola hidup baru, menyebabkan tidak tercapainya target-target pembangunan sebagaimana yang sudah ditetapkan.
Di sektor pendidikan, terjadi perubahan drastis wajah pendidikan akibat pandemi Covid-19. Kebijakan physical distancing untuk memutus penyebaran wabah, memaksa perubahan dari pendidikan formal di bangku sekolah menjadi belajar dari rumah dengan sistem daring atau luring. Sistem pendidikan ini tentu tidak mudah, di samping disiplin pribadi untuk belajar secara mandiri, ada fasilitas dan sumber daya yang mesti disediakan serta perlunya pendampingan dari orang tua terhadap peserta didik tingkat dasar agar tidak terjadi penurunan kualitas pendidikan.
Menghadapi tantangan ini, Pemko Padang telah menyediakan dengan menyediakan akses internet gratis di kecamatan, kelurahan, masjid, mushala, dan tempat-tempat umum lainnya.
Sampai saat ini sudah tersedia 139 titik akses internet gratis yang tersebar diseluruh wilayah Kota Padang di samping kuota gratis yang diberikan oleh Kemendikbud.
Dari segi ekonomi, terjadi penurunan konsumsi sosial di sektor pariwisata seperti restoran, pariwisata domestik, kunjungan ke acara-acara budaya, pameran, biro perjalanan dan lainnya masih terus terjadi. Para pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terus didorong agar selalu menerapkan cleanliness, health, safety & environment sustainability (CHSE) atau kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan untuk bersama-sama memulihkan ekonomi daerah.
Selain itu, pandemi Covid-19 menyebabkan kontraksi perekonomian nasional yang cukup dalam berdampak ke Kota Padang. Pertumbuhan Ekonomi Kota Padang terus menurun pada capaian -1,86 persen di tahun 2020 dari capaian sebelumnya 5,65 persen di tahun 2019.
Menindaklanjuti hal tersebut, Pemerintah telah melakukan tindakan cepat berupa program vaksinasi, program pemulihan ekonomi nasional, BLT, bantuan modal usaha UKM/UMKM. Dalam rangka pemulihan dampak ekonomi masyarakat, telah dilakukan berbagai kebijakan mulai dari pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah, BUMN, swasta dalam bentuk pemberian bantuan langsung tunai atau bantuan pemenuhan kebutuhan pokok kepada masyarakat yang terdampak.
Melalui Kemensos telah disalurkan kepada 18.560 keluarga penerima manfaat dari program bantuan sosial tunai telah mendapat bantuan berupa uang tunai Rp 600 ribu untuk bulan Mei dan Juni 2021 plus 10 kg beras, dan kepada 17.352 KPM dari PKH menerima bantuan beras masing-masing 10 kg yang disediakan oleh Bulog Divre Sumbar.
Pemko Padang juga berterima kasih kepada BUMN, swasta dan lembaga sosial yang telah membantu sebanyak 14.345 paket dalam program CSR yang diberikan untuk Kota Padang sebagai wujud kepeduliannya dengan memberikan bantuan dalam bentuk beras atau bahan pokok lainnya kepada masyarakat terdampak.
Pemerintah Kota Padang juga telah merefocusing APBD pada tahun 2020 lalu sebesar Rp227,67 miliar dan tahun 2021 ini sebesar Rp125,79 miliar, yang penggunaannya diarahkan untuk penanganan pandemi Covid- 19, dukungan vaksinasi, pemulihan ekonomi, jaring pengaman sosial/bantuan langsung tunai, insentif tenaga kesehatan dalam rangka penanganan Covid-19 serta dukungan pada kelurahan dalam rangka penanganan Covid-19.
Sehingga berbagai upaya perlu dimaksimalkan untuk dapat meminimalisir dampak dari pandemi tersebut. Diperlukan dukungan, kerja sama dan kolaborasi dari multi pihak agar upaya dan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dapat menemui titik terangnya.
Seiring dengan perjuangan dalam menghadapi pandemi Covid-19, Pemko Padang tetap berupaya melakukan perubahan yang signifikan, baik dari aspek fisik maupun dari aspek sosial budaya, ekonomi, dan lingkungan.
Tagline Kota Padang pada HUT nya yang ke 352 adalah “Padang Tangguh”. Secara eksplisit “Padang Tangguh” diartikan sebagai kota yang kuat, handal, unggul, sukar dikalahkan. Secara implisit diartikan sebagai kota yang andal dalam penanganan rawan bencana, menjadikan kampung tematik pengembangan sektor pariwisata, perdagangan dan ekonomi kreatif sebagai leading sektor pendongkrak perekonomian kota padang yang terhubung dengan bidang pendidikan, perdagangan & pariwisata.
Dalam menghadapi masa pandemi covid-19 & pemerintah Kota Padang terus berupaya menjalankan program pada tahun 2021 dengan berbagai pencapaian, diantaranya : Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tahun 2021 atas keberhasilan menyiapkan perencanaan berkualitas dalam rangka pencapaian pembangunan daerah yang lebih baik. Pembangunan daerah tahun 2021 tingkat Provinsi Sumatera Barat kategori kota terbaik I. The 6th Publik Relation Indonesia Award (pria) 2021 kategori pemerintah kota terpopuler di media cetak selama tahun 2020.
Sebagai “Inisiator implementasi eretribusi pariwisata pasar, e-retribusi pariwisata, e-retribusi Qris”. Lalu, Penghargaan pengarusutamaan gender tingkat provinsi sumatera barat tahun 2020. Selanjutnya, Penghargaan kota layak anak kategori Nindya. Penghargaan dari PT. PLN (persero) unit induk wilayah Sumatera Barat atas konsistensi pembayaran listrik tepat waktu untuk tahun 2020. Serta, pencapaian Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Laporan hasil pemeriksaan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2020. (*)