SOLSEL, METRO – Satu hari pascaperistiwa kecelakaan maut di Sungai Aro, kecelakaan kembali terjadi di wilayah Solok Selatan. Kali ini, kecelakaan mobil Gran Max beradu kambing dengan truk Toyota Dyna di jalan raya Sapan Sari KM 14, Kecamatan Pauh Duo, Selasa (27/8). Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.
Kasat Lantas Polres Solok Selatan, Iptu Mardianto mengatakan dua mobil yang terlibat kecelakaan merupakan mobil perusahaan paket J&T yang dikemudikan Ikhsan Wahyudi (21) dan mobil truk yang dibawa Afrison (50). Dugaan sementara, kecelakaan itu dipicu hilang kendali yang menyebabkan dua kendaraan itu bertabrakan.
“Iya, baru satu hari ada korban yang tewas karena kecelakaan tunggal di Sungai Aro. Sekarang terjadi lagi kecelakaan. Bahkan, empat hari lalu dekat lokasi kecelakaan hari ini, satu nyawa juga melayang. Juga akibat kecelakaan,” ujar Iptu Mardianto.
Dijelaskan Iptu Mardianto, kecelakaan itu bermula ketika mobil Gran Max melaju dari arah Padang Aro menuju Muaralabuh dengan kecepatan tinggi. Setiba di lokasi, mengalami hilang kendali di tikungan Km 14 dan saat bersamaan datang truk Toyota Dyna sehingga langsung bertabrakan.
“Berdasarkan informasi di lapangan, sopir Gran Max mengalami sakit di bagian dada dan keseleo di kaki kanan. Kita telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), mengumpulkan keterangan saksi dan mengamankan barang bukti,” ungkapnya.
Seringnya terjadi kecelakaan, Kasat mengimbau agar pengendara lebih waspada dan hati-hati. Sifat pengendara yang tidak sabaran saat berkendara menjadi salah satu penyebab kecelakaan di jalan raya.
“Kecelakaan lalu lintas tadi pagi di Km 14 Sapan Sari merupakan salah satu ketidaksabaran pengendara. Sudah tahu kondisi jalan sempit dan banyak tikungan kecepatannya masih tinggi,” ungkapnya.
Iptu Mardianto menjelaskan dalam rentang waktu satu minggu, dua korban meninggal dunia di Solsel akibat kecelakaan lalu lintas. Untuk itu, kepada pengendara bermotor, dihimbau untuk lebih berhati-hati dan bersabar di jalan raya sebab di jalan juga banyak kendaraan lain.
“Pengendara boleh saja melaju dalam kecepatan tinggi tetapi harus dalam kondisi aman. Salah satu sasaran operasi patuh yang akan dilaksanakan adalah menekan angka kecelakaan lalu lintas. Kami akan sosialisasikan tertib berlalu lintas ini melalui spanduk maupun radio agar masyarakat lebih mengutamakan keselamatan,” pungkasnya. (afr)