PADANGPARIAMAN, METRO – Hujan deras yang melanda wilayah Padangpariaman mengakibatkan jembatan Sikayan Jauh, Korong Balah Aie, Nagari Anduriang, Kecamatan 2×11 Kayutanam, ambruk, Senin (8/7), sekitar pukul 16.00 WIB . Kerusakan jembatan, membuat akses dua kecamatan putus total.
Putusnya akses jalan, berimbas pada terganggungnya ekonomi masyarakat karena samasekali tak bisa dilalui kendaraan. Mayoritas penunjang ekonomi masyarakat di daerah tersebut adalah usaha batubata. Selain itu, warga juga menjadi terisolir dan sangat membutuhkan bantuan agar jembatan segera diperbaiki agar akses kembali normal.
Kepala Pelaksana BPBD Padangpariaman, Budi Mulia mengatakan putusnya jembatan disebabkan tingginya curah hujan dan besarnya debit air yang mengantam jembatan. Saat ini kondisinya rusak berat dan tidak bisa dilalui kendaraan.
“ Fondasi jembatan sudah retak dan patah akibat hantaman air yang deras. Pinggiran fondasi juga terban. Tidak bisa sama sekali dilalui kendaraan. Kategori rusak berat dan perlu dibangun ulang,” ungkapnya.
Budi Mulia menambahkan pihaknya telah meninjau ke lapangan dan telah meminta tim Dinas PUPR turun ke lapangan untuk mengkaji penanganan daruratnya. Pasalnya, jalan tersebut juga jembatan penghubung antara Kecamatan 2×11 Kayutanam dengan Kecamatan 2×11 Enam Lingkung.
“Kita telah sepakat untuk melaksanakan penanganan darurat jembatan dengan menggunakan Biaya Tak Terduga (BTT) agar fungsi jembatan bisa dimanfaatkan kembali oleh masyarakat. Sekarang kita sedang mempersiapkan kebutuhan administrasi untuk persiapan pelaksanaan penanganan darurat jembatan yang putus tersebut,” kata Budi Mulia.
Sementara itu, Walinagari Anduriang, Syawirudin menyampaikan, saat ini jembatan darurat dari pohon pinang sudah dibuat, meskipun hanya bisa dilewati untuk kendaraan roda dua saja. Tapi konsisi seperti itu, sangat berbahay dan rawan. Pasalnya bisa saja sewaktu-waktu jatuh ke sungai.
“Kita sudah berupaya segera mengangulanginya dengan cepat, bergotong royong membuat jembatan sementara. Memang, jembatan ini sangat dibutuhkan, apalagi warga menjual batu bata sebagai sumber penghasilan akan terdampak. Tidak bisa keluar batu bata dari sini kalau tidak ada jembatan,” pungkasnya. (z)