Gerbang masuk ke Asrama Haji Tabing, Padang, disegel rekanan yang men-sub proyek pembangunan rumah singgah jamaah haji itu, Senin (26/10/2015).
PADANG, METRO–Subkontraktor pembangunan proyek asrama haji melakukan penyegelan pintu masuk asrama haji, Senin (26/10). Penyegelan dilakukan karena dana pembangunan tak dibayarkan ke subkontraktor. Padahal, sudah setahun lamanya ditagih.
Subkontraktor Indra mengatakan, dirinya sudah muak dengan janji-janji pembayaran yang sudah berulangkali. “Saya meminta pembayaran dilakukan. Kami sudah hampir setahun menunggu, tapi tidak ada kejelasan,” terang Indra dalam aksi penyegelannya.
Dia menambahkan, seandainya dalam jangka waktu satu minggu tidak mendapatkan kejelasan terkait pembayaran, dirinya akan kembali melakukan penyegelan. “Tidak ada solusi. Uang yang diminta tak sedikit, sekitar Rp1 miliar dan akan digunakan untuk membayar gaji para pekerja dan tukang,” katanya.
Kepala Bidang (Kabid) Haji Kanwil Kemenag Sumbar Syamsuir menjelaskan, tujuansub kontraktor mendatangi asrama haji kali ini adalah menanyakannya kejelasan pembayaran penyelesaian pengerjaan konsultan perencanaan.
“Sebab dalam kontrak awal kita sudah ada kesepakatan sampai Desember 2014. Tetapi tidak dapat diselesaikan oleh pihak kontraktor pelaksana, akhirnya diperpanjang selama 50 hari tetapi tidak terselesaikan juga, maka terjadi pemutusan kontrak oleh pihak asrama haji dengan konsultan pelaksana,” kata Syamsuir.
Dari pantauan dilapangan Senin (26/10) asrma haji tabing padang terlihat sepi dan setelah terjadi permusyawarahan antara pihak asrama haji dan subkontraktor, segel diasrama haji dibuka kembali.
Humas Kanwil Kemenag Sumbar M Rifki menyebut kalau semuanya sedang dalam proses. “Keterangan Kasi Bidang Haji Kanwil Kemenag Sumbar Efrizal Syarif menyebutkan, pembayaran uang rekanan tersebut menunggu persetujuan Kementerian Keuangan. Sekarang pak Efrizal sedang berada di Jakarta, BPKP pusat,” ungkap Rifki. (r)