PAYAKUMBUH, METRO – Malang nian nasib Arifin Yorice (7), warga Jalan Pemuda, Kelurahan Ibuh, Kecamatan Payakumbuh Barat. Dia harus meregang nyawa di derasnya aliran sungai Batang Agam yang tidak jauh dari rumahnya, Selasa (5/2) sekitar pukul 15.30 WIB.
Diduga Arifin Yorice tidak pandai berenang. Sehingga saat jatuh terpeleset masuk proyek normalisasi Batang Agam. Arifin tidak bisa menyelamatkan diri dari derasnya air Batang Agam. Meski bersama beberapa temannya yang juga sama besar, namun teman-temannya juga tidak bisa berbuat banyak selain hanya berteriak minta tolong.
Beberapa pekerja proyek normalisasi Batang Agam yang mendengar teriakan minta tolong dari anak-anak langsung memberikan pertolongan. Namun, Arifin baru ditemukan satu jam setelah terpeleset masuk sungai. Nahas, nyawa Arifin tidak tertolong meski telah mendapatkan pertolongan dari tenaga medis Puskesmas Ibuah.
Menurut Lurah Ibuh, Yose Nurwahid, saat itu, korban bersama beberapa rekannya tengah bermain di pinggir normalisasi Batang Agam. Namun karena diduga terpeleset dan tidak bisa berenang, dia hanyut terbawa arus. “Benar, dia tidak bisa berenang, sehingga terseret arus yang deras,” terangnya.
Disampaikannya, saat kejadian, beberapa pekerja normalisasi Batang Agam berusaha menolong korban. Namun korban hilang dan tidak ditemukan. Setelah satu jam dilakukan pencarian, korban ditemukan dan sempat di bawa ke rumah sakit. Namun nyawa korban tidak terselamatkan.
“Saat ini, korban telah berada di rumah duka. Kemungkinan akan dimakamkan esok pagi (Rabu ini, red) karena hari telah malam,” lanjud Yose.
Kapolres Kota Payakumbuh AKBP Endrastiawan melalui Kapolsekta Payakumbuh AKP Julianson membenarkan kejadian ini.
“Memang benar ada anak yang jatuh masuk sungai di lokasi dekat proyek normalisasi Batang Agam. Korban sudah ditemukan dalam keadaan meninggal. Korban diduga tidak bisa berenang,” sebut Kapolsek.
Kapolsek mengingatkan kepada orang tua untuk tidak membiarkan anak-anak untuk bermain di Batang Agam. Apalagi untuk mandi-mandi tanpa didampingi orang tua. Kemudian Kapolsek juga meminta kepada pelaksana proyek normalisasi Batang Agam untuk membuat plang larangan mandi-mandi di lokasi.
“Kita imbau orang tua untuk menjaga anak-anak terutama saat bermain di areal sungai. Kalau sendirian jangan dibiarkan. Kemudian kita minta kepada pelaksana proyek untuk membuat lapang pengumuman larangan bermain dan mandi di lokasi,” pinta Julianson. (us)