AGAM, METRO – Malang tak dapat ditolak mujur tak dapat diraih. Hal inilah yang dialami empat karyawan PT Mutiara Agam (PT MA) yang berlokasi di Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam. Mereka tanpa menduga tiba-tiba disambar petir, saat melaksanakan aktivitasnya di lahan sawit, Sabtu (2/2) sekitar pukul 16.00 WIB.
Empat orang itu, Erlindo Saputra (22), warga Ujuang Labuang, Afrineldi (23), warga Cacang Tinggi, Sofyan (53), warga Lubuk Gadang dan Yulifa Endri (36), warga Ujuang Labuah Timur, Tiku Lima Jorong, Yulifa Endri dinyatakan tewas saat berpatroli di lahan sawit milik perusahaan. Sementara tiga orang masih dirawat di rumah sakit yang berbeda.
Community Development Officer (CDO) PT Mutiara Agam, Gema Saputra, Minggu (3/2), membenarkan hal tersebut. Katanya, salah satu korban yang disambar petir meninggal dunia atas nama Yulifa Endri, warga Ujuang Labuah Timur, Tiku Lima Jorong, Tanjung Mutiara.
Menurut dia, korban meninggal karena mengalami luka bakar pada bagian badan dan kepala. Saat ini korban sudah disemayamkan di rumah orang tua di Lapau Kongsi, Jorong Surabayo, Kecamatan Lubukbasung, Agam.
Sedangkan korban yang lain, Erlindo, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang. Dia pingsan setelah tersambar dan mengakibatkan luka pada kakinya. Afrineldi mengalami luka ringan pada bagian badan dan dirawat di RSUD Lubukbasung.
“Kemudian karyawan lain Sofyan, warga Lubuk Gadang mengalami luka ringan pada bagian badan dan dirawat di RSUD Lubukbasung. Keempat karyawan ini merupakan pegawai harian dari PT Mutiara Agam dan mereka telah diasuransikan ke BPJS,” tegasnya.
Ia menceritakan, kejadian itu berawal dari keempat karyawan ini sedang melakukan patroli pengamanan lingkungan di lahan kelapa sawit yang baru di Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara. Kemudian, lahan yang dalam rencananya akan ditanam kembali setelah dilakukan peremajaan dan patroli bertujuan untuk mengantisipasi dari gangguan ternak atau hal lainnya.
“Tiba-tiba saat itu hujan turun tidak begitu kencang dan mereka berteduh di salah satu pondok yang ada di lahan. Beberapa menit setelah berteduh, mereka tersambar petir dan salah seorang korban, Afrineldi memberitahukan kepada karyawan lainnya dengan jarak sekitar 600 meter dari lokasi. Karyawan lain langsung memberikan bantuan dan membawa korban ke RSUD Lubukbasung,” katanya.
Ke depan, pihaknya akan memberikan sosialisasi kepada karyawan untuk berteduh di rumah apabila gerimis melanda daerah. Selanjutnya, karyawan diminta melakukan patroli dengan kendaraan roda empat agar mereka aman dari sambaran petir.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Wahyu Bestari mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan dengan cara berlindung di dalam rumah saat curah hujan tinggi disertai petir melanda daerah itu.
“Selain itu, hindari berada di bawah pohon, lokasi yang terbuka dan lainnya,” katanya. (pry)