PADANG, METRO–Saat ini pembebasan lahan tol seksi Padang-Sicincin sudah mencapai 81,16 persen. Dari jumlah yang sudah bebas tersebut, diperkirakan sudah dapat dibangun sepanjang 20 kilometer. Sedangkan sisanya sekitar 18 persen lebih, tuntas hinggal Desember 2022.
Atas perkembangan yang cukup pesat dari proses pembebasan lahan ini, Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menyurati Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, untuk melanjutkan pembangunan konstruksi tol Padang-Pekanbaru.
Permintaan tersebut disampaikan langsung kepada Menteri PUPR pada pertemuan 12 Oktober 2022 di Jakarta.
“Kita sudah memasukkan surat resmi meminta Mentri PUPR memerintahkan kelanjutan pembangunan di ruas itu dan langsung ditanggapi,” ujar Mahyeldi, Selasa, (25/10) di Padang.
Hari itu juga, setelah bertemu Menteri PUPR, Mahyeldi didampingi Kepala Bappeda Sumbar dan Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar langsung menyiapkan surat kepada Menteri PUPR.
Melalui surat tanggal 12 Oktober 2022 dengan perihal Lanjutan Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Padang-Sicincin langsung diantar kepada Menteri PUPR.
“Alhamdulillah, Menteri PUPR langsung merespon cepat surat yang kita berikan, dengan mendisposisi kepada Sekjen PUPR, Dirjen Bina Marga dan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) untuk memerintahkan PT Hutama Karya untuk melanjutkan pelaksanaan pekerjaan pembangunan,” kata Mahyeldi.
Dikatakannya, Pemprov Sumbar berupaya maksimal memfasilitasi pembebasan lahan untuk tol ini. Ditargetkan fasilitasi pembebasan lahan ini dapat diselesaikan Desember 2022. Kondisi sampai tanggal 25 Oktober 2022 sudah mencapai 84,65 persen.
Dari 81 persen lahan yang telah berhasil dibebaskan, ada sekitar 20 km yang berada dalam satu hamparan, tidak tersebar dalam titik-titik terpisah seperti sebelumnya. Sehingga kontraktor sudah bisa bekerja.
“Kita sampaikan untuk sisanya 18 persen lebih lahan akan selesai dibebaskan pada Desember 2022. Kita selalu berkomitmen untuk menuntaskan proyek ini. Makanya kita selalu koordinasi dengan BPN untuk pembebasan lahan. Kita juga yakin masyarakat mendukung upaya itu,”sebutnya.
Disebutkannya, pihak terus melakukan langkah percepatan realisasi jalan tol Padang-Pekanbaru. Bahkan, sejak dilantik dirinya langsung mengadakan rapat dengan bupati dan wali kota yang terlibat dalam pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru.
Untuk itu, Mahyeldi menginginkan pembebasan tanah ini harus segera bisa diselesaikan. Sehingga proses pembangunan dapat segera dimulai.
Diketahui, peletakan baru pertama jalan tol Padang-Pekanbaru dilakukan oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) pada 2018.
Jika pembangunan jalan tol tersebut rampung, maka akan memangkas jarak tempuh dari Kota Padang ke Pekanbaru cukup signifikan. Jika dengan kondisi sekarang ditempuh dalam waktu 7-8 jam, ketika melewati tol hanya membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam saja.
“Makanya kita komit untuk menuntaskan ini. Karena dengan tol ini bisa membangkitkan perekonomian Sumbar uang didominasi oleh hasil pertanian,” pungkas Mahyeldi. (AD.ADPSB)