MENTAWAI, METRO–Kapal dagang dengan nama lambung KM Cahaya terbakar di Selat Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Jumat (21/10) pukul 13.30 WIB. Beruntung, empat anak buah kapal (ABK) menyelamatkan diri dari amukan api dengan terjun ke laut.
Kapten KM Cahaya, Husen (39) mengatakan, kapal dagang ini sering ke pulau-pulau untuk membeli kopra atau hasil bumi masyarakat di kawasan Pagai Selatan dan Pagai Utara.
“Kebakaran saat sedang menghidupkan mesin. Sebelum kapal terbakar, saya sedang membongkar tangki minyak karena mesin rusak akibat minyak bercampur dengan air. Untuk memperbaiki mesin, saya alu membuang jangkar ke Selat Sikakap,” ujarnya.
Menurut Husen, setelah dia mengeluarkan minyak dari tangki dan kembali memasukkan minyak yang baru, lalu ia berusaha menghidupkan mesin kapal. Namun, saat mesin dihidupkan, tiba-tiba muncul percikan api yang kemudian menyambar minyak yang tumpah.
“Saya mencoba menyiram api dengan air. Namun kobaran api malah semakin membesar yang kemudian menyambar isi kapal. Melihat hal itu saya keluar dari kamar mesin dan berteriak kepada semua awak yang ada di atas kapal untuk melompat ke laut,” katanya.
Awak kapal bersama kapten tersebut seluruhnya empat orang yakni Husen, Polo (50), Andika (44) dan Markus (24). Mereka lalu mencoba naik ke perahu mesin tempel yang sering mereka dibawa untuk menyuplai barang-barang dari kapal ke darat.
“Kami pergi ke darat dan minta bantuan warga. Beberapa perahu mesin tempel bersama damkar ikut memadamkan api,” ucapnya.
Diketahui, kapal tersebut milik Zalukhu bermuatan Solar kurang lebih 2 ribu liter untuk kebutuhan mesin kapal dan Pertalite sekitar 1 ribu liter untuk dagang serta ransum.
Kapolsek Sikakap AKP Suriadi membeberkan, kapal tersebut awalnya mengalami mati mesin. Selanjutnya kapten kapal berusaha memperbaiki kapal tersebut, namun saat berusaha menghidupkan mesin kembali timbul percikan api dari mesin yang menyambar BBM yang ada di atas kapal.
“Karena melihat kapal terbakar seluruh kru kapal melompat ke laut. Kebakaran kapal dipadamkan oleh anggota Damkar, anggota Polsek dan anggota Kamla. Tidak ada korban jiwa dari kejadian ini, namun pemilik kapal mengalami prediksi kerugian sebesar Rp 200 juta,” pungkas Suardi. (rul)