LIMAPULUH KOTA, METRO – Gino (2 Bulan) buah cinta Rizki (25) dan Anggi (17) asal Padang Ambacang Nagari Batu Balang, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, mengalami Hidrosefalus (kepala membesar) sejak usianya 15 hari.
Betapa tersayatnya hati Anggi dan Rizki ketika melihat kepala anak pertamanya ini terus membengkak dan besar. Saat dibawa ke Rumah Sakit Achmad Darwis Suliki untuk berobat, baru diketahui jika Gino mengalami Hidrosefalus. Dan harus dirujuk ke rumah sakit di Bukittinggi untuk operasi.
Sehingga Anggi dan Rizki yang saat itu berobat dengan menggunakan biaya pribadi, tak berdaya. Mengingat biaya operasi sangat besar. Belum lagi biaya selama menjaga Gino di Rumah Sakit, sehingga Gino belum dibawa ke RS Bukittinggi untuk operasi dan hanya dirawat di rumah milik neneknya di Batu Balang.
Bekerja sebagai kuli pembuat batu bata di Nagari Muaro Paiti, Kecamatan Kapur IX, Rizki tidak memiliki biaya untuk membawa anak tercintanya itu untuk menjalani operasi di Rumah Sakit. Sedangkan Anggi sendiri tinggal di rumah neneknya di Batu Balang, sebab Anggi merupakan anak piatu.
Kepada Camat Harau, Andri Yasmen, Anggi bercerita jika anaknya Gino lahir di Nagari Muaro Paiti, Kecamatan Kapur IX, dalam kondisi normal dengan berat badan 3,6 kg. Saat kelahiran anak buah cintanya dengan Rizki, hati keduanya begitu bahagia. Tangis Gino, seakan menjadi pengobat letih Rizki dan Anggi selama ini.
Hari berlalu hingga tiba masa yang mencemaskan Anggi dan Rizki setelah Gino berusia 15 hari. “Setelah berusia 15 hari baru terlihat ada pembengkakan di bagian kepalanya. Makin hari makin membesar. Kami mencoba memeriksakannya ke rumah sakit,” cerita Anggi kepada Camat Harau yang langsung mendatangi rumah kediaman Anggi setelah mendapat kabar.
Saat tahu Gino mengalami sakit di bagian kepala, Anggi memutuskan pulang ke kampung halamannya di Padang Ambacang, Nagari Batu Balang, Kecamatan Harau. Anggi tinggal bersama neneknya setelah ibu yang melahirkannya dipanggil keharibaan Allah.
Dari rumah itulah Anggi bersama suaminya mulai memeriksakan Gino ke-RS Adnan Wd dan RS Achmad Darwis Suliki. Dan dari hasil pemeriksaan itulah diketahui jika Gino mengalami Hidrosefalus dan harus menjalani operasi. Namun, karena hidup pas-pasan, Rizki belum punya uang untuk biaya operasi. Kartu BPJS Kesehatan juga tidak punya. Sehingga Gino hanya dirawat jalan saja.
Meski berat ujian bagi pasangan muda Rizki dan Anggi, namun Allah punya cara sendiri untuk menolong. Sempat viral informasi derita yang dialami Gino di media sosial. Dari situlah pertolongan silih berganti datang. Termasuk pejabat pemerintah ikut berdatangan.
Bahkan masyarakat Nagari Batu Balang, Pemerintah Kecamatan Harau melalui Camat Harau telah menggalang bantuan. Tidak hanya itu, Pemerintah Nagari dan Camat bersama-sama masyarakat telah mendaftarkan Gino menjadi peserta JKN BPJS Kesehatan.
“Alhamdulillah sudah kita daftarkan menjadi peserta JKN BPJS Kesehatan secara mandiri. Dan sudah dibayarkan untuk lima bulan ke depan. Kemudian nanti akan dimasukkan dalam peserta BPJS Kesehatan penerima iuran dari pemerintah. Dan pada Senin depan Gino akan dirujuk ke RS Stroke Bukittinggi untuk menjalani operasi pada Rabu,” sebut Camat Harau yang langsung datang melihat Gino di Batu Balang, Rabu (9/1).
Meski kepastian penanganan Gino sudah jelas. Namun, bagi para hamba Allah dermawan yang ingin membantu meringankan beban Anggi dan Rizki untuk biaya pengobatan selama Gino di Rumah Sakit bisa mengirimkan bantuan dengan menghubungi Burman (kakek) di nomor 082391504585. (us)