JAKARTA, METRO – Letnan Jenderal TNI Doni Monardo resmi memimpin Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menggantikan Laksamana Muda TNI (Purn) Willem Rampangilei. Presiden Joko Widodo akhirnya melantik Doni di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/1), setelah sebelumnya sempat tertunda 2 Januari 2019 lalu.
Dalam acara pelantikan itu, hadir Wapres Jusuf Kalla, pimpinan lembaga tinggi negara dan menteri Kabinet Kerja. Pelantikan Doni berdasarkan pada Keppres Nomor 5/P tahun 2019 tentang pengangkatan Kepala BNPB. Setelah pembacaan Keppres, Doni langsung mengucap sumpah jabatan dipandu oleh presiden.
“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada UUD tahun 1945 serta akan menjalankan peraturan perundang-undang dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara,” ucap Doni.
Setelah itu mantan Komandan Jenderal Korps Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD tersebut menandatangani berita acara pelantikan, diikuti ucapan selamat dari Jokowi dan JK beserta tamu undangan.
Presiden Joko Widodo menyebut, pengangkatan TNI aktif itu juga bertujuan untuk memperkuat manajemen lembaga yang menangani masalah kebencanaan tersebut. “Kita harus tahu dan sadar bahwa negara ini dikeliling oleh cincin api, ring of fire sehingga perlu sebuah manajemen yang kuat,” kata Jokowi.
BNPB, menurut mantan gubernur DKI Jakarta itu, membutuhkan sebuah kepemimpinan yang kuat untuk mengonsolidasi, dan mengoordinasikan baik dengan pemda, TNI, Polri dalam memberikan respons cepat ketika terjadi bencana.
“BNPB memerlukan leadership, sebuah kepemimpinan yang kuat dan saya melihat Pak Letnan Jenderal Doni orangnya,” jelas suami Iriana.
Disinggung soal perubahan Keppres yang memungkinkan BNPB dipimpin TNI aktif, Jokowi mengaku tidak melihat hal itu sebagai substansi. Namun bagaimana lembaga tersebut bisa lebih kuat. “Saya tidak melihat aktif atau tidak aktif. Tetapi yang ingin saya lihat adalah manajemen yang kuat, tindakan yang cepat di lapangan,” tandasnya. (fat/jpnn)