PADANG, METRO–Seorang pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang bangunan ditemukan dalam kondisi tewas di dalam rumahnya alan kawasan LPA Air Dingin, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Jumat (1/7) sekitar pukul 12.15 WIB.
Penemuan mayat itupun sontak menggegerkan warga setempat dan langsung berbondong-bondong mendatangi rumah tersebut. Korban yang diketahui bernama Herman (46) ini diduga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan seutas tali. Hingga kini, belum diketahui motif korban mengakhiri hidupnya dengan cara seperti itu.
Pasalnya, saat ditemukan, kondisi leher korban terlilit tali nilon di lantai samping tempat tidur. Kondisi wajahnya membengkak dan tubuhnya sudah kaku. Melihat korban yang keadannya sudah begitu, membuat istri, anak hingga sanak saudaranya tak kuasa menahan tangis.
Tak lama berselang, Polisi yang mendapatkan laporan adanya penemuan mayat, tiba di lokasi untuk melakukan identifikasi terhadap jasad korban dan memintai keterangan saksi-saksi. Hanya saja, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap korban, sehingga jenazahnya segera dikebumikan.
Kapolsek Koto Tangah AKP Afrino Chaniago mengatakan, hasil pemeriksaan saksi, korban ditemukan pertama kali dalam kondisi tak bernyawa oleh istri dan anaknya yang pulang ke rumah, namun mendapati pintu terkunci dari dalam. Istri dan anak korban pun berusaha memanggil-manggil korban dari luar rumah, namun tak ada jawaban.
“Jadi, istri dan anak korban datang ke rumah, tapi korban tak juga membuka pintu meski sudah dipanggil-panggil. Selanjutnya, istri korban menyuruh anaknya untuk masuk dari pintu samping dan membuka paksa pintu tersebut,” ungkap AKP Afrino.
Ditambahkan AKP Afrino, setelah berhasil masuk ke dalam rumah, anak korban kemudian mencari keberadaan korban di semua ruangan hingga korban masuk ke dalam kama dan menemukan korban tertelungkup di samping tempat tidur dengan leher terlilit tali.
“Anak korban pun berusaha membangunkan korban, tapi tidak juga bangun. Anak korban dalam kondisi histeris, berlari ke pintu depan dan membuka pengunci pintu agar ibunya bisa masuk ke dalam rumah. Istri korban dan anaknya pun kembali membangunkan korban, tapi tetap tidak bergerak,” ujar AKP Afrino.
Sontak saja, dikatakan AKP Afrino, istri dan anak korban yang memastikan korban sudah tak bernyawa, langsung berteriak histeris memberitahukan kepada warga lainnya. Seketika, warga yang mendengar teriakan histeris, kemudian berdatangan ke rumah korban.
“Setelah warga lainnya melihar korban yang sudah meninggal, Ketua RT setempat selanjutnya melaporkannya Bhabinkamtibmas Kelurahan Balai Gadang lalu diteruskan lagi ke Polsek Koto Tangah. Kami pun mendatangi lokasi untuk mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan identifikasi,” kata AKP Afrino.
Menurut AKP Afrino, berdasarkan hasil identifikasi, memang pada tubuh korban tidak ditemukan adanya luka aniaya. Namun, kondisi korban yang telungkup dengan leher yang terlilit tali, diduga ikatan ke kayu atap rumah diduga terlepas ketika korban gantung diri, sehingga korban terjatuh.
“Diduga korban meninggal akibat bunuh diri. Namun, untuk memastikan penyebab kematian korban diperlukan autopsi. Tapi, keluarga korban menolak dilakukan autopsi yang diperkuat dengan adanya surat pernyataan. Terkait penyebab korban bunuh diri, itu masih kita dalami,” ujarnya. (rom)