PESSEL, METRO–Bangunan yang dipergunakan sebagai tempat praktik siswa di SMK Teknologi Al Anhar Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan roboh akibat gempa berkekuaran 4.9 SR yang melanda wilayah tersebut, Sabtu (25/6) pukul 01.56.34 WIB. Bahkan, sejumlah bangunan lain di sekolah itu juga mengalami retak.
Kepala SMK Teknologi Al Anhar Bayang, Hajral Aswat mengungkapkan, selain robohnya ruang praktek sekolah, sejumlah bangunan lain di SMK itu juga mengalami retak. Akibat kerusakan itu, pihak sekolah mengalami kerugian hingga ratusan juta.
“Gempa dengan kekuatan 4,9 SR yang terjadi tadi malam membuat satu ruangan yang digunakan untuk ruang praktik siswa (workshop) roboh. Kerugian yang dialami mencapai Rp100 juta,” ungkap Hajral Aswat, Sabtu (25/6).
Dikatakan Hajral Aswat, minimnya jumlah ruangan yang dimiliki sekolah, tidak memungkinkan melakukan pemindahan ruang workshop pada ruang lainnya. Pasalnya, ruangan di sekolah itu tidak mencukupi.
“Ruangan yang ada saat ini hanya cukup untuk ruang belajar siswa saja, kondisinya juga ada yang sudah retak-retak. Bahkan kami khawatir bila gempa kembali terjadi, ruangan lainnya akan pula menyusul roboh,” ucapnya.
Menurutnya, keterbatasan keuangan yayasan, sangat tidak memungkinkan perbaikan bisa dilakukan dalam waktu dekat. Dia pun berharap adanya perhatian dari pemerintah terhadap sekolah yang sebagian besar siswanya berasal dari keluarga tidak mampu itu, tetap bisa mensukseskan wajib belajar 12 tahun di daerah itu.
“Saya katakan demikian, sebab sekolah yang memiliki siswa sebanyak 90 orang ini, menggratiskan semua biaya. Baik biaya pendaftaran, maupun sumbangan Komite atau uang pembangunan. Dari itu, besar harapan ada perhatian dari pemerintah agar ruangan yang roboh ini bisa mendapatkan bantuan perbaikan dari pemerintah,” harapnya.
Sementara, Kepala BPBD Pessel, Doni Gusrizal menjelaskan bahwa gempa yang terjadi pukul 01.56.34 WIB yang berpusat di 1.86 lintang selatan (LS), 100.36 bujur timur (bt) 60 kilometer barat laut Air Haji dengan kedalaman 24 kilometer, memang cukup kuat dirasakan di daerah itu.
“Gempa dengan kekuatan 4,9 SR itu guncangannya memang terasa cukup kuat. Sebagian masyarakat ada yang keluar rumah karena khawatir akan ada gempa susulan,” ujar Doni.
Menurut Doni, bahwa hingga berita ini dikirim belum ada laporan kerusakan yang masuk ke BPBD Pessel, termasuk juga kerusakan yang dialami oleh SMK Teknologi Al Anhar Bayang. Saat ini, pihaknya sedang melakukan pendataan kerusakan di lapangan.
“Kita juga menunggu laporan dari masyarakat melalui camat terkait kerusakan akibat gempa, termasuk juga kerusakan yang dialami oleh SMK Teknologi Al Anhar Bayang ini. Namun perlu saya jelaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa gempa ini,” ujarnya.
Doni menuturkan, kewaspadaan masyarakat perlu diutamakan dalam menghadapi ancaman gempa. Sebab Pessel memang rawan terhadap bencana gempa yang memiliki potensi tsunami sebagaimana prediksi para ahli.
“Bila terjadi gempa susulan lebih kuat, masyarakat diminta untuk segera menyelamatkan diri dengan cara keluar dari bangunan rumah dan perkantoran agar terhindar dari benda yang menimpa. Bila guncangan semakin kuat, maka segera menjauh dari pinggir laut, serta berusaha mencari tempat ketinggian guna menghindari ancaman tsunami,” pungkasnya. (rio)