JAKARTA, METRO–Kementerian Pertanian (Kementan) memperluas jangkauan vaksinasi darurat penyakit mulut dan kuku (PMK). Sebelumnya, program vaksinasi itu ditujukan untuk Jawa Timur dan Jawa Tengah. Mulai kemarin (20/6) diperluas ke Jawa Barat.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri mengatakan, data per Senin (20/6) pukul 14.20 WIB sebanyak 1.519 ekor ternak di Jawa Timur dan Jawa Tengah sudah menerima vaksin darurat PMK. “Data ini terus bertambah. Total ada 18.407 vaksinator yang dipersiapkan.,” katanya.
Kegiatan vaksinasi di Jawa Barat dimulai dari Sumedang. Selain itu, secara paralel dilakukan vaksinasi PMK di provinsi-provinsi lain. Kuntoro menyatakan, saat ini ada 19 provinsi dengan kasus aktif PMK.
Total kasus aktif atau belum sembuh mencapai 141.342 ekor ternak. Kasus aktif terbanyak berada di Jawa Timur sejumlah 83.491 hewan ternak. Kemudian disusul Nusa Tenggara Barat (NTB) 31.845 kasus, Aceh (25.293), Jawa Tengah (24.076), dan Jawa Barat (21.519).
Kuntoro menuturkan, untuk menjalankan program vaksinasi itu, sudah dilakukan pelatihan kepada 18.407 vaksinator. “Setiap tim terdiri atas tiga sampai lima orang,” katanya.
Mereka terdiri atas dokter hewan selaku koordinator. Kemudian didampingi paramedis sebagai pelaksana vaksinasi serta petugas penginput data.
Dia menegaskan, data hewan ternak yang sudah divaksin tercatat dengan baik. Dia juga meminta kerja sama dari seluruh peternak untuk mengikuti dan menyukseskan vaksinasi PMK tersebut.
Para peternak diharapkan tetap menjaga hewan ternak mereka yang sudah divaksin. Kemudian menjaga kesehatan kandang dan lain-lain. Sampai saat ini, hewan ternak yang sudah sembuh dari infeksi PMK tidak masuk sasaran program vaksinasi. Kuntoro mengatakan, target vaksinasi PMK adalah 80 persen hewan rentan.
Statistik terbaru dari Kementan menyebutkan, ada 1.222 hewan ternak yang mati karena PMK. Kemudian, ada 1.888 hewan ternak yang dipotong dengan bersyarat. Lalu, 66.582 hewan ternak dinyatakan sembuh dari PMK.
Kasus terbanyak terjadi pada sapi dengan 207.136 hewan sakit. Disusul kerbau 2.325 hewan sakit, lalu kambing dan domba masing-masing 713 hewan sakit dan 744 hewan sakit. (jpg)