JAKARTA, METRO–Tak dapat hadir dalam acara halalbihalal yang digelar di kediaman Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto pada Selasa (1/6) di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn) Subagyo Hadi Siswoyo (HS) mengirimkan rekaman video untuk Prabowo yang diputar dalam acara tersebut.
Mantan komandan Prabowo yang merupakan Danjen Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang menjabat pada September 1994 hingga Desember 1995 ini mengapresiasi kiprah Prabowo sejak masih perwira aktif TNI hingga saat ini sebagai Menhan RI.
“Beliau orang yang baik, pekerja keras, pantang menyerah, semangat, gigih, dan berkualitas. Bahkan sampai sekarang menjabat sebagai Menhan, beliau memiliki relasi yang kuat di luar negeri dan dalam negeri,” kata Subagyo dalam video yang dikutip Minggu (5/6).
Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden periode pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini juga kembali mendoakan Prabowo menjadi Presiden RI pada 2024, seperti yang pernah ia utarakan sebelumnya saat bertemu Prabowo di Yogyakarta.
“Dengan kemampuan dan kiprahnya yang baik sejak menjadi perwira aktif sampai purnawirawan bahkan sekarang menjadi Menhan, maka pantaslah dia menjadi Presiden RI tahun 2024. Semoga Allah SWT meridhoi dan kita semua mendukung dia,” kata Subagyo.
Sebelumnya, pada 8 Mei 2022 Prabowo menjenguk Subagyo kediamannya di Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo berjanji kepada Subagyo untuk mengadakan reuni dengan para purnawirawan. “Mas Bagyo juga agar semangat dan sehat selalu. Nanti kita reuni Mas sama teman-teman purnawirawan,” ungkap Prabowo saat itu.
Doa Subagyo untuk Prabowo agar bisa menjadi presiden juga telah diungkapkannya pada kesempatan tersebut.
Tren Dukungan Pemilih Jokowi untuk Prabowo Meningkat
Survei yang dilakukan lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menggambarkan pemilih Presiden Joko Widodo pada pemilu 2019 yang berniat mendukung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada pilpres 2024 menunjukkan tren peningkatan.
Sekarang ‘peperangan’ terjadi antara Prabowo dengan Ganjar. Antara Desember-Maret, Prabowo naik 4 persen dan Ganjar turun 4 persen,” kata pendiri SMRC Saiful Mujani dalam keterangan pers, kemarin.
Prabowo dan Ganjar memang kerap berada di posisi teratas dalam berbagai jajak pendapat lembaga survei terkait pilpres 2024. Namun belakangan, SMRC mencatat pemilih Jokowi-Ma’ruf Amin banyak yang memutuskan beralih mendukung Prabowo di pilpres 2024.
Menurut Saiful Mujani, peta dukungan pemilih Jokowi-Maruf Amin pada Pilpres 2019 penting bagi siapa pun yang akan berkompetisi pada Pemilu 2024. Perilaku pemilih Jokowi-Ma’ruf tidak bisa hanya didasarkan keputusan partai. Aspek-aspek dari partai politik lain, kata dia, juga perlu dihitung mengingat jumlah suara PDI Perjuangan hanya sekitar 20 persen, sementara Jokowi-Ma’ruf memperoleh 55 persen suara pada pemilu 2019.
“Kekuatan PDIP kan sekitar 20 persen lebih dari total pemilih nasional. Untuk meraih 50 persen plus, butuh dukungan partai lain. Dan pemilih Jokowi di 2019 kan bukan hanya dari PDIP. Ada dari Nasdem, Golkar, dan lain-lain,” kata dia.
Menurut dia, soal pemilih Jokowi yang cenderung memilih Ganjar, itu sebagai sesuatu yang wajar. Walaupun, kata dia, Ganjar belum dikenal luas. “Tapi basis Ganjar ini sama dengan Jokowi. Keduanya kuat di Jawa Tengah. Ganjar sekarang Gubernur Jawa Tengah,” katanya.
Kemudian, kata dia, Prabowo yang mendapatkan limpahan suara lebih banyak dari Anies karena hubungan kedua tokoh dengan Jokowi. “Meskipun tadinya lawan pada Pilpres (2019), Prabowo belakangan bergabung di kabinet Jokowi,” kata dia.
Anies, menurut dia, yang sebelumnya berada di kubu Jokowi, sempat diberhentikan oleh Jokowi dari posisi menteri, kemudian belakangan berlawanan dengan Jokowi. ”Maju jadi Gubernur didukung partai-partai yang bukan pendukung Jokowi. Jadi publik menilai hubungan Jokowi dengan Anies tidak baik,” katanya. (*/r)