PESSEL, METRO–Aksi pungutan liar (pungli) yang dulu pernah terjadi di Masjid Terapung Pessel kini diduga terulang lagi.
Parahnya, para jamaah yang hendak melaksanakan salat di Masjid baru tersebut harus membayar uang masuk Rp5.000.
Aksi pungli itu pun kini viral setelah seorang pengguna Facebook dengan akun Herdy Anto mengunggah video perdebatan terkait uang masuk itu.
Video berdurasi 2 menit 42 detik itu direkam dan diunggah pada Kamis (14/5) pagi. Dalam video, terlihat perekam menanyai petugas terkait pungutan biaya jika melaksanakan salat di Masjid.
Petugas pun menjelaskan, jika untuk salat tidak dikenai biaya atau retribusi. Namun, petugas yang terlihat berjaga di pintu masuk masjid mengatakan, pengunjung harus membayar Rp5.000 per orang.
Petugas dalam video bersikeras jika uang tersebut tidak dipungut untuk warga yang ingin salat, tapi retribusi untuk yang masuk ke kawasan Masjid Terapung.
Bahkan, petugas jaga yang berpakaian bebas itu menyebut jika pungutan tersebut adalah legal dan diperintahkan oleh Bupati Pesisir Selatan.
“Ini tidak ilegal, tapi kami diperintah oleh Bupati,” tutur petugas lain yang menggunakan pakaian batik.
Kepala Dinas Pariwisata Pesisir Selatan, Suhendri Zainal menanggapi video yang mempertanyakan apakah harus membayar uang masuk dan shalat di Masjid Terapung Samudera Ilahi di Pantai Carocok Painan, Kabupaten Pesisir Selatan.
Dia menegaskan, uang retribusi bukanlah tarif untuk melaksanakan shalat, melainkan uang masuk ke kawasan wisata.
“Itu adalah retribusi masuk kawasan wisata. Namun pada waktu salat zuhur, asar dan jumat itu digratiskan untuk masuk,” katanya, Jumat (13/5).
Suhendri mengungkapkan alasan melakukan pemungutan retribusi di depan masjid, karena pihaknya belum melakukan pemagaran untuk semua kawasan tersebut.
“Untuk menghindari kebocoran pendapatan asli daerah (PAD), menghindari orang bisa menggendong melalui pintu-pintu tikus itu, di sana bisa kita tutup peluang sekalian bisa meningkatkan PAD,” tuturnya.