PADANG , METRO–Warga Keluruahan Piai Tangah, Kecamatan Pauh, Kota Padang geger dengan ditemukannya satu ekor ular piton yang berada di rumpun bambu belakang rumah warga, Jumat (16/7).
Namun, setelah berhasil menangkap satu ekor ular, warga yang mengecek ke dalam rumpun bambu tersebut menemukan 8 ekor ular berukuran kecil dan beberapa butir telur ular.
Warga yang resah adanya ular yang diduga bersarang tepat di belakang rumah tersebut akhirna melaporkan kepada petugas pemadam kebakaran kota Padang untuk dilakukan evakuasi terhadap ular sekaligus telurnya tersebut.
Petugas Damkar Kota Padang yang datang langsung mengevakuasi satu ekor ular dengan panjang lebih kurang 3 meter dan segera lakukan koordinbasi dengan BKSD Sumbar untuk tindaklanjut selanjutnya.
“Masyarakat sekitar melaporkan kejadian ini kepada petugas damkar dikarenakan jumlah ular ini sekitar 8 ekor. Selain itu, juga ditemukan telur ular yang jumlahnya cukup banyak dan berukuran besar,”ujar Kabid Ops Damkar Kota Padang, Basril, di lokasi.
Dikatakannya, informasi awal diperoleh Damkar Kota Padang dari Camat Pauh yang melaporkan keresahan masyarakatterkait temuan ular yang bersarang di rumpun bambu tepat di belakang rumah warga.
“Ular ini bertelur dan bersarang berdekatan dengan rumah penduduk. Ketika sampai sudah ditangkap 1 ular, dan masih ada ular lainnya di dalam rumpun bambu. Perkiraannya ada 8 ekor ular dewasa di dalamnya,” katanya.
Dilanjutkannya, ular yang ditemukan merupakan jenis ular piton dan saat diurai rumpun bambu tersebut ditemukan telur ular. Ia menjelaskan, ular yang telah dievakuasi memiliki pajang kurang lebih 3 meter.
“Kalau ular piton ini masa pertumbuhannya sangat cepat, kita khawatirkan semua telur menetas dan akan banyak ular di sekitar pemukiman masyarakat. Selain itu kita takutkan ular ini menetas dan lari ke rumah masyarakat. Lalu hidup di bawah kandang ayam atau di bawah lorong rumah,” katanya.
Jika ular ini berkembang di pemukiman masyarakat sebut Basril, akan membahayakan anak-anak dan warga lainnya.”Kita telah evakausi 1 ular dan beberapa telur ular. Selanjutnya akan kita lakukan koordinasi dengan petuags BKSDA,”jelasnya.
Sementara itu Camat Pauh, Jasman, mengatakan yang menemukan pertama kali adalah masyarakat. Ia berharap ini menjadi pembelajaran, agar masyarakat selalu waspada dan membersihkan lingkungan.
“Kalau tidak segera dilaporkan akan berbahaya jika ular sampai bersarang di dalam rumah warga. Kita sudah berkoordinasi dengan pemilik lahan, kalau tidak perlu kita tebang saja. Dengan dikurangi lokasi habitatnya, diharapkan ular ini akan pindah ke lokasi lainnya,”tutupnya.(*)