PAYAKUMBUH, METRO – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Payakumbuh, Senin (9/4) sekitar pukul 01.30 WIB dibobol kawanan maling. Aksi maling menggasak laptop dan uang tunai di berbagai ruangan terekam CCTV. Diduga mereka masuk dari pintu depan dengan cara mencongkel.
Pelaku yang masuk dengan memanjat pagar tembok dari sisi jalan bagian kiri kantor, membawa kabur 10 unit laptop berbagai merk dan uang tunai senilai Rp3 juta. Laptop milik kantor Kemenag yang dipergunakan sehari-hari oleh pegawai kantor, yang berisi data-data penting, diambil dari brankas bagian bendahara Kemenag.
Para bandit menggunakan penutup wajah dengan baju. Hebatnya, terlihat dari rekaman CCTV, kawanan maling tidak berpakaian dan diduga menggunakan baju sebagai penutup bagian wajah sedang mencongkel brankas milik bendahara Kemenag. Dari brankas mereka mengelurkan sepuluh laptop.
Tampak, tengah membawa 10 laptop seorang diri, salah satu maling membungkuk karena keberatan. Bahkan saking beratnya, mereka sampai lupa membawa dua laptop dari taman saat hendak meninggalkan kantor Kemenag melalui pagar tembok sebelah kiri yang berbatasan langsung dengan jalan.
“Memang ada 10 laptop berbagai merk seperti, HP 2 unit, Accer 3 unit, Axio Putih, Axio Pink, Lenovo 2 unit, dan Toshiba. Kemudian mesin scanner 1 unit, dan uang sekitar Rp3 juta,” sebut Kepala Kantor Kemenag Kota Payakumbuh, Asra Faber, Senin (9/4) di kantornya Jalan Pahlawan, No 44, Payakumbuh Selatan.
Katanya, laptop biasanya usai bekerja dimasukkan dalam brankas dan dikunci. Terlihat dari rekaman CCTV kawanan maling mencongkel brankas tempat laptop dan membawa kabur. Hanya dua ruangan yang tidak dimasuki untuk mencari barang-barang elektronik yang dibawa, sementara berkas lainnya tidak apa-apa.
Pegawai Kantor Kemenag Wahyu Uladi, baru mengetahui kantor tempatnya bekerja dimasuki maling sekitar pukul 05.30 WWIB saat dirinya hendak membuka pintu seluruh ruangan kantor.
Ia yang tinggal di bagian belakang kantor, masuk ke dalam ruangan Kepala Kemenag untuk membuka seluruh pintu. Namun saat masuk dari pintu belakang ruangan pimpinan Kemenag, ia melihat pintu masuk utama kepala Kemenag dalam keadaan terbuka. Karena tidak menaruh curiga, ia melanjutkan membuka pintu utama dan pintu lainnya.
Namun saat membuka pintu ruangan Kasubag Tata Usaha, ia melihat pintu terbuka dan ruangan berserakan. Namun Wahyu Uliadi memilih tidak masuk keuangan itu. Dia melakukan pemeriksaan ke ruangan lainnya. Tak jauh berbeda, ruangan Bendahara, Ruangan Umum, Ruang Analis Kepegawaian dan penyelenggara Syariah, Ruang Bimas Islam serta Ruangan Pais juga berantakan.
Melihat kejadian itu, Wahyu Uliadi panggilan Ul mengabarkan kepada sang istri Febrianti (37) yang langsung jatuh pingsan. Ul selanjutnya melakukan pemeriksaan terhadap ruangan lainnya. Tidak berselang lama datang sejumlah pejabat dan pegawai Kemenag.
“Kejadian sudah dilaporkan ke pimpinan. Dan pimpinan juga sudah melaporkan kejadian kepada Polres Payakumbuh,” sebut Ul Senin.
Kini kasus ini sudah ditangai pihak Polres Payakumbuh. Pihak kepolisian juga sudah melakukan pemeriksaan di kantor Kemenag Kota Payakumbuh dan sudah mengambil rekaman CCTV termasuk sudah memintai keterangan beberapa pegawai Kemenag. (us)