PADANG, METRO – Saat nongkrong bersama rekan-rekannya, seorang driver atau pengemudi ojek online Gojek ditemukan tewas bersimbah darah dengan belasan luka tusuk. Dia jadi korban pengeroyokan secara brutal sekelompok remaja yang diduga sedang tawuran di Jalan Nipah, Kecamatan Padang Barat, Minggu (8/4) sekitar pukul 03.30 WIB.
Saat ditemukan sudah bersimbah darah, korban Erlangga Valen Syulvan (18) sempat dibawa rekan-rekannya yang sempat kabur saat diserang oleh kelompok remaja tawuran tersebut ke RSUP M Djamil Padang untuk pertolongan medis. Namun akibat luka parah yang dideritanya, korban meninggal dunia.
Informasi yang dihimpun POSMETRO, penyerangan brutal saat korban menunggu orderan. Namun, tiba-tiba saja segerombolan anak muda yang berjumlah puluhan menggunakan sepeda motor sambil menenteng senjata tajam tiba di lokasi. Tanpa basa-basi, mereka menyerang korban dengan mengunakan celurit dan senjata tajam lainnya.
Rekan korban berusaha menyelamatkan diri dari amukan pelaku dengan melarikan diri. Namun, korban tertinggal di lokasi. Tak lama berselang, rekan korban kembali ke tempat semula dan ternyata korban ditemukan tergeletak dengan luka tusuk di sekujur tubuhnya.
Kapolresta Padang AKBP Yulmar Try Himawan saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas para pelaku pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal dunia, sekaligus memburu para pelakunya.
”Korban merupakan pengemudi ojek online tewas akibat dianiaya oleh sejumlah orang. Dari hasil olah TKP, diduga diduga pelakunya sekitar 20 orang, dan masih dikejar. Hingga saat ini kita belum bisa memastikan apa motif para pelaku menyerang korban,” kata AKBP Yulmar kepada wartawan.
AKBP Yulmar menambahkan pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsy atau bedah mayat terhadap jasad korban. Mereka telah membuat surat pernyataan agar tidak ada tuntuan di kemudian hari. Selain itu pihaknya belum bisa memastikan apakah para pelaku merupakan komplotan geng motor, sebab sampai saat ini pelaku masih dicari.
”Anggota sudah mendatangi TKP, kemudian mengumpulkan keterangan, dan identitas pelaku sudah dikantongi. Kita juga amankan barang bukti (BB) berupa pakaian korban. Kita belum memastikan apakah geng motor atau tidak. Yang jelas kita akan usut tuntas kasus ini hingga para pelakunya ditangkap,” ungkap Yulmar.
Sementara itu, salah seorang warga sekitar berinisial N, mengatakan sebelum kejadian korban duduk dengan dua rekannya. Kemudian datang segerombolan mengendarai sekitar 15 sepeda motor. ”Korban mengalami beberapa luka tusuk sekitar 18 tusukan ditubuhnya hingga kepala. Korban dilarikan kerumah sakit terdekat akan tetapi nahas, nyawanya tidak bisa ditolong,” kata N.
N menambahkan, dua rekan korban selamat karena bisa melarikan diri saat segerombolan pelaku itu menyerang. Sedangkan korban tidak sempat kabur karena saat akan berlari korban malah terjatuh dan saat itu juga para pelaku mengeroyok korban menggunakan senjata tajam.
”Saat kedua rekan korban mau menolongnya, segerombolang orang tersebut kembali lagi, mengejar kedua temannya itu. Pelaku membabi buta membacok dan menikam korban menggunakan senjata tajam hingga korban tak berdaya,” ujarnya.
Keluarga: Tangkap Pelaku
Ibu korban, Sesviyanti tak menyangka anaknya akan mengalami nasib tragis seperti itu. Anaknya memang bekerja sebagai deiver Gojek, dan selama ini dikenal sebagai anak yang baik dan sangat berbakti kepada orang tua.
”Anak saya jarang ke luar rumah selain bekerja sebagai Gojek. Kalau malam minggu biasanya anak saya ngumpul bersama dengan teman-temannya. Selain itu juga sering membantu saya berjualan,” kata Yanti.
Yanti menambahkan ia saat ini menyerahkan kasus itu kepada pihak kepolisian, dan berharap kepada pihak kepolisian agar para pelakunya ditangkap sehingga bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya. ”Saya menyerahkan proses hukumnya kepada pihak kepolisian,” pungkasnya. (rg)