Oleh: Reviandi (Wartawan Utama)
JUDUL tulisan polikata kali ini adalah pesanan; bukan satu orang, tapi banyak orang. Mungkin melihat banyak bakal calon Gubernur yang berasal dari Luak Agam mengapung akhir-akhir ini. Mungkin juga karena saya juga orang Agam – tepatnya di Maninjau. Yang jelas “berbeda” dengan empat putra Agam yang disebut-sebut mau memimpin Sumbar. Mereka di “Timur” saya di “Barat.”
Benar, setidaknya ada empat nama putra asli Agam yang mencuat bahkan berpeluang menjadi Gubernur 2021-2024. Mereka adalah Indra Catri yang saat ini menjadi Bupati Agam, Mulyadi (Anggota DPR RI), Irjen Fakhrizal (Mantan Kapolda Sumbar) dan Mahyeldi (Wali Kota Padang).
Soal urutan ini, bukan berdasarkan peluang apalagi elektabilitas. Hanya urutan umur saja. Kebetulan mereka lahir di tahun 1961, 1963, 1963 dan 1966. Mulyadi dan Fakhrizal sama-sama lahir 1963, 13 Maret dan 26 April. Jadi, kita kesampingkan dulu, peluang siapa yang paling besar maju dan memenangkan Pilkada Sumbar. Kita ungkit saja sedikit-sedikit.
Indra Catri memang paling buncit menyatakan diri atau terlihat ingin maju sebagai calon Gubernur. Paling tidak pada awal 2020 inilah baliho dan spanduknya berjejer di seluruh Kabupaten/Kota di Sumbar. Padahal, awal-awalnya, paling getol menyuarakan agar Agam “bersatu” dalam Pilgub 2020. Sayang, akhirnya dia juga turut turun ke gelanggang. Indra Catri asli orang Baso.
Bupati dua periode (2011-2016 dan 2016-2021), meneruskan lacuik tangan Aristo Munandar yang pada Pilgub 2010 kalah saat mencoba peruntungan menjadi Wakil Gubernur berpasangan dengan incumbent Gubernur Marlis Rahman. Sepuluh tahun menjabat, cukup banyak prestasi yang didapat Indra, termasuk bererot penghargaan –sama halnya dengan kepala daerah lainnya di Sumbar.
Pernah IC ke Graha Pena Padang – kantornya Posmetro Padang juga, dua pekan lalu. Dia dicecar wartawan soal belum masuknya namanya dalam survei-survei, termasuk survei SMRC yang menempatkan Mulyadi di posisi teratas. Bukan panik, Indra malah menyebut, peluangnya masih ada. Karena, dalam survei masih ada 30 persen warga yang belum menentukan pilihan atau massa mengambang (floating mass).
Dia yakin, masyarakat masih menungu-nunggu, calon yang secara kriteria cocok untuk memimpin Sumbar. Karena itulah dia hadir dengan menawarkan konsep Sumbar Maju Pesat, Bermartabat dan Mendunia. 30 persen itu mungkin saja menunggunya menyatakan diri. Namun, juga tersiar kabar, IC sebenarnya hanya mengincar posisi calon wakil Gubernur dari calon non-Agam. Bisa saja Nasrul Abit (NA) yang dari Pessel. Kita lihat saja.