Oleh: Reviandi
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi partai pemenang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumbar tiga Pilkada beruntun. Dua kadernya menjadi Gubernur pilihan masyarakat, Irwan Prayitno (2010-2015 dan 2016-2021) dan Mahyeldi Ansharullah 2021-2024. Tapi untuk Pemilu Legislatif (Pileg) di Sumbar, PKS belum merasakan menjadi juara. Begitu juga di DPR RI, meski tetap mengirim dua wakilnya, tapi suaranya tidak signifikan.
Saat ini, PKS di Sumbar sedang dalam tren percaya diri (PD) yang tinggi, karena mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai Capres dan Cawapres 2024. Anies dinilai akan menjadi pilihan masyarakat Sumbar, meski tetap bersaing dengan pemenang dua Pilpres berturut-turut di Sumbar, Prabowo Subianto yang menggadeng Gibran Rakabuming Raka.
Menuju DPR RI, PKS di Dapil Sumbar I masih memiliki incumbent yang mau masuk tiga periode Hermanto yang kini berada di Komisi IV yang membidangi pertanian, pangan, maritim, dan kehutanan. Tapi sayang, Hermanto tidak lagi mendapat nomor urut 1 seperti 2019 lalu. Dia harus rela menerima nomor urut 2 di bawah anggota DPRD Sumbar Rahmat Saleh.
Hermanto awalnya menjadi anggota DPR pengganti antar waktu (PAW) Irwan Prayinto yang terpilih menjadi Gubernur Sumbar 2010. Setelahnya, 2014 dan 2019, dia memenangkan Pileg dan melenggang penuh ke Senayan. Hermanto diketahui juga besan dari Irwan Prayitno. Karena itu pulalah pada 2019, istri Irwan Prayitno Nevi Zuairina memilih ke DPR melewati Dapil Sumbar II. Padahal, dia lama tinggal di Padang dan asli dari Pesisir Selatan.
Hermanto memang cukup berat mempertahankan kursinya kali ini. Karena PKS tak main-main menempatkan para Caleg yang menjadi pesaingnya. Kalau tak hati-hati, bisa jadi 2024 menjadi akhir dari tugasnya di Senayan. Bukan awal untuk memulai lima tahun lagi. Meski sejumlah bocoran hasil survei masih menempatkan Hermanto sebagai pemegang kursi PKS, andai partai dakwah ini masih memiliki kursi di Dapil ini.
Nomor urut 1 diisi Rahmat Saleh yang sudah dua periode di DPRD Sumbar. Apakah ada kaitan Rahmat dengan Gubernur, baik yang sekarang atau saat ini, ya pasti. Waktu Pilwako Padang 2013, Rahmat adalah Sesprinya Cawako Padang Mahyeldi yang sekarang menjadi Gubernur. Itu adalah salah satu bekal yang membuat Rahmat bisa melenggang ke DPRD Sumbar pada Pemilu 2014 dari Dapil Sumbar 1 (Kota Padang).
Pada 2020, Rahmat sempat dijagokan oleh PKS maju di Pilkada Pasaman, baik sebagai calon Bupati atau wakil Bupati. Sayang, kuatnya pesona Benny Utama sebagai incumbent, mem buat Pilkada di daerah itu hanya diikuti satu pasangangan calon saja, Benny Utama-Sabar AS. Saat pemilihan Wawako di DPRD Padang 2022, nama Rahmat pernah juga masuk bursa. Meski dia sendiri yang akhirnya mundur dan lebih fokus sebagai anggota DPRD.
Saat ini, Rahmat juga menjadi Sekretaris Umum DPW PKS Sumbar. Sedangkan Gubernur Mahyeldi adalah ketua umumnya. Hubungan keduanya memang terkenal dekat, meski saat ini istri Gubernur Mahyeldi juga maju ke DPR RI dari Dapil yang sama. Ya, Harneli Bahar atau Hj Harneli mengisi nomor urut ke-3 di bawah Hermanto. Harneli disebut ‘kuda hitam’ yang bisa mengalahkan incumbent atau wakil rakyat yang mencoba naik kelas.
Pada Pemilu 2019, Harneli dan Rahmat Saleh juga bersaing di Dapil Sumbar 1 dan meraih suara yang bersaing ketat. Rahmat Saleh mendapat 13.010 suara sementara Harneli 12.870. Keduanya sedikit di bawah pemilik kursi pertama PKS yang saat itu menjabat Sekretaris DPW Gustami Hidayat dengan 13.061 suara. Kini, Rahmat dan Harneli kembali bersaing, dan yang akan pusing tentunya Gubernur Mahyeldi.