Nomor urut 4 kembali diisi Caleg perempuan PKS, Lindo Br Ginting Amd Kep CSk. Dari gelarnya dapat diketahui, wanita yang beralamat di Kota Solok ini adalah seorang petugas medis. Bahkan, terakhir, dia mendapatkan sertifikat dan bergabung pada komunitas IASMI (Ikatan Ahli Sunat Modern Indonesia). Lindo diketahui cukup aktif dalam kegiatan sosial dan juga kegiatan internal PKS.
Nomor urut 5 PKS diisi Muhammad Zuhrizul yang dikenal aktif di dunia pariwisata Sumbar. Pada Pemilu 2019 lalu, dia maju dari Partai Amanat Nasinal (PAN) di Dapil Sumbar II. Sayang, dia kalah dari Guspardi Gaus yang cukup kuat dan mengakar di Kabupaten Agam, dan Bukittinggi. Zuhrizul yang juga berasal dari Lawang, Agam, sepertinya kesulitan.
2024 ini, Zuhrizul maju dari Dapil Sumbar I. Saat ini dia dikenal cukup dekat dengan Gubernur Mahyeldi. Karena sejak kampanye 2020, dia terus memberikan masukan kepada tim Mahyeldi-Audy soal konsep dan program pariwisata di Sumbar. Mungkin karena itu pulalah, Zuhrizul lebih memilih Dapil I yang dinilai lebih berpeluang baginya untuk melaju ke Senayan.
Nomor urut 6 diisi oleh Sri Handayani, seorang kader PKS asal Kabupaten Dharmasraya. Sri Handayani diketahui juga seorang ustazah yang beraktivitas dakwah di kabupaten pemekaran itu. Hal itu bisa terlihat dari video-videonya di Youtube dan media sosial lainnya. Sepertinya Sri baru tampil di politik dan didaftarkan PKS di Dapil Sumbar I.
Sebelum terjun ke politik, Sri Handayani adalah Kepala Urusan Umum dan Tata Usaha Pemerintahan Nagari Koto Ranah, Kecamatan Koto Besar, Kabupaten Dharmasraya. Dia berhenti 2021 dan juga punya taman bacaan Handayani. Menariknya, jika terpilih menjadi anggota DPR, Sri Handayani punya 40 program yang akan membantu perempuan, ibu, bayi, balita, remaja, Lansia dan lembaga kemasyarakatan lain seperti PKK, Karang Taruna, Kelompok Wirid Yasin, KWT dan lainnya.
Sementara nomo rurut 7 diisi kader PKS Fardi Nizar yang tinggal di Padang Utara. Menariknya, Fardi tercatat sebagai Ketua Harian PORBBI (Persatuan Olahraga Buru Babi Indonesia) Sumbar. Dia punya misi ekonomi kalau jadi anggota DPR. Yaitu mempercepat proses peningkatan ekonomi kerakyatan dengan jalan membentuk unit-unit usaha kecil dan menengah yang esuai dengan potensi daerah masing-masing.
Nomor urut 8 juga punya hubungan dengan mantan Gubernur Sumbar. Namanya Ibrahim Irwan Prayitno. Dari nama itu sudah jelas, kalau dia adalah putra dari Irwan Prayitno-Nevi Zuairina. Meski masih baru di dunia politik, alumni Universitas Indonesia (UI) ini juga tak bisa dianggap remah. Karena dia punya dua mentor yang cakap di diri orang tuanya.
Kemunculan Ibrahim memang sempat menghebohkan. Apalagi ibunya Nevi maju ke DPR dari Dapil Sumbar II, dan ayahnya Irwan Prayitno maju dari Dapil Sumatra Utara (Sumut) III. Ibrahim juga banyak diminta jangan buru-buru ke DPR RI, bagus ke DPRD Sumbar atau Kota Padang. Tapi dia bertekad tetap maju, meski harus bersaing dengan mertua kakaknya, Hermanto.
Begitulah komposisi Caleg PKS Dapil Sumbar I. Untuk mendapatkan satu kursi, bisa diyakini PKS akan mulus. Tapi, untuk mendapatkan dua kursi seperti Gerindra dan PAN 2019, akan sangat berat. Seperti kata Ali Bin Abi Talib, seorang sahabat Rasul, “Berpikirlah positif, tidak peduli seberapa keras kehidupanmu.” Para Caleg PKS adalah orang-orang yang selalu berpikir positif, meski Pemilu tetap akan menjadi ajang adu kuat. (Wartawan Utama)