Oleh: Reviandi
Setelah sekian kali batal, akhirnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali dijadwalkan berkunjung ke Sumatra Barat, Rabu-Kamis (25-26/10/2023). Entah ada hubungannya atau tidak, kedatangan Jokowi kali ini beberapa hari berselang setelah diumumkannya putra sulungnya menjadi calon wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka pendamping Prabowo Subianto.
Kalau ini diapungkan, akan banyak yang membantah dan menyebutkan, agenda ini sudah jauh-jauh hari dijadwalkan. Soal Gibran, itu kebetulan, karena momen yang dekat dengan jelang pendaftaran Capres-Cawapres ke KPU yang akan berakhir 25 Oktober 2023. Dan, kunjungan Jokowi ke Sumbar sudah beberapa kali tertunda dan digantikan Wapres Ma’ruf Amin, atau sekadar ‘hadir’ dalam formasi digital.
Presiden yang akan mengakhiri masa jabatannya 20 Oktober 2024 itu akan mengunjungi Kabupaten Mentawai, Kota Pariaman, Kabupaten Agam dan Kota Padang. Hari pertama, Jokowi bakal meresmikan bandara di Mentawai, yang dikenal dengan nama Bandar Udara Rokot Mentawai. Mentawai memang dapat disebut ‘basis’ Jokowi di Sumbar, karena menjadi daerah satu-satunya yang dimenangkannya pada Pilpres 2019 lalu.
Hasil Pilpres 2019 di Mentawai memang anomali bagi Jokowi. Saat di 18 Kabupaten dan Kota lainnya di Sumbar, Jokowi-Ma’ruf terhempas jauh ke dasar bumi, di Mentawai dia leading. Bahkan Jokowi-Ma’ruf memperoleh 41.116 suara atau 81.6 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi hanya memperoleh sebanyak 9.211 suara atau 18,4 persen.
Memang, jumlah pemilih di Kepulauan ini tak seberapa, atau hanya sekitar 1 persen dari jumlah total pemilih Sumbar. Total sebanyak 65.371. Pengguna hak pilih hari itu cukup tinggi, dari 10 kecamatan, yang memberikan hak pilih sebanyak 50.792 dengan rincian suara sah 50.327, suara tidak sah 465.
Jadi, jangan heran, kalau kunjungan Jokowi hari ini sebenarnya adalah ke Mentawai. Sementara daerah-daerah lainnya mungkin hanya mampir, karena segan dengan masyarakat saja. Meski sebenarnya, Jokowi bisa saja langsung mendarat di Mentawai, apalagi kalau Bandara Rokot sudah lebih baik. Hari ini, selain BIM di Padangpariaman, Sumbar hanya punya bandara di Mentawai. Dulu ada di Pasbar, sekarang tak terpakai lagi.
Mentawai pun, sekarang sudah mendapatkan banyak perhatian dari pemerintah pusat, ada yang menyebut ‘lebih’ dari Sumbar secara umum. Seperti adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata Mentawai di Siberut Barat Daya. Bertujuan mendorong pembangunan ekonomi Mentawai, meski masih menyisakan berbagai masalah yang harus dituntaskan agar tak menjadi konflik.
Selain itu, untuk satu kasus korupsi yang menjerat mantan Menkominfo Johnny G Plate terkait dugaan korupsi BTS 4G Bakti Kominfo yang bernilai triliunan, ternyata juga punya jejak di Mentawai. Bahkan, pada 2010 Mentawai mendapat bantuan Tower Base Transceiver Station (BTS) 4G 11 unit yang tersebar di beberapa daerah. Diberikan Kemenkominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).
Setidaknya, itu dua hal yang membuktikan Mentawai mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat. Dalam waktu dekat, kita juga akan melihat Jokowi sendiri yang meresmikan Bandara Rokot. Bandara yang selama ini hanya bisa disinggahi pesawat-pesawat kecil berpenumpang 12 orang saja.
Kini, dengan bangunan baru, Rokot bisa dilandasi maskapai yang memiliki armada pesawat ATR 72-600 berkapasitas 78 penumpang. Selama ini hanya dilayani oleh pesawat Cessna Grand Caravan. Karena hanya memiliki panjang runway 850 × 23 meter. Bandara baru memiliki panjang runway 1.500 × 30 meter, sehingga dapat dilandasi pesawat yang lebih besar yaitu ATR 72-600 berkapasitas maksimal 78 penumpang.
Mentawai adalah ‘kampung’ Jokowi di Sumbar, dan akan selalu menjadi rumah bagi Jokowi dan keluarganya. Selain Mentawai, Jokowi juga dijadwalkan akan mengunjungi Kota Pariaman untuk melihat aktivitas Pasar Rakyat Pariaman. Jokowi akan melihat kondisi pasar yang merupakan bangunan yang pernah direvitalisasi oleh pemerintah pusat beberapa tahun lalu.