“Pemerintah Kota Solok sedang melakukan perekayasaan padi varietas anak daro yang diinisiasi sejak tahun 2015 dan dimulai pelaksanaan pada tahun 2018 dan sekarang telah memasuki tahap M-6. Kerja sama ini perekayaan genetika padi anak daro ditandatangi Pemerintah Kota Solok dengan BRIN (yang saat itu masih bernama Badan Tenaga Nuklir Nasional atau disingkat BATAN),” ungkap Zulkifli.
Disebutkan, tujuan perekayasaan padi ini adalah memperpendek umur panen padi dan agar lebih tahan terhadap penyakit. Walaupun melalui tahap rekayasa genetika dengan penyinaran radiasi namun dipastikan nanti verietas yang dihasilkan aman dikonsumsi.
Benih M-6 ini telah disemai di kebun belakang Kantor Dinas Pertanian Kota Solok menggunakan potongan paralon ukuran 2.5 inchi dengan panjang 20 cm. Saat dilakukan pertanaman kali ini, umur benih telah mencapai 3 minggu. Benih M-6 ini dilaksanakan dalam dua kali pertanaman yaitu Mei dan Oktober 2023. Pertanaman pertama untuk perbanyakan benih padi dan pertanaman kedua untuk uji Penyakit Blast.
Panen Padi Varietas Anak Daro yang sebelumnya telah menerapkan cara budidaya yang benar dan tepat di lahan petani. Panen tersebut, merupakan bagian dari Tanam Padi Varietas Anak Daro seluas 20 hektar musim ini. “Hasil ubinan diperoleh 7,8 ton per hektar, (di atas rata-rata produktivitas yaitu 6,2 ton per hektar). Dengan Budidaya Padi yang benar dapat memininalkan serangan penyakit blast dan hama wereng serta tikus sehingga pertumbuhan padi sempurna dan merata serta bulirnya bernas,” paparnya. (vko)