SOLOK, METRO–Kepala Dinas Pertanian Kota Solok, Zulkifli, mengatakan Pemko Solok terus lakukan inovasi teknologi untuk mendukung produksi beras di Kota Solok. Hal tersebut karena di Kota Solok pertanian sudah menjadi sebuah Industri. “Saat ini, beras sudah menjadi sebuah industri, dimana masa panen harus singkat, tanpa mengurangi kualitas dan kemurnian beras, apalagi teknologi untuk mencapai itu sudah ada, dan tinggal memanfaatkannya saja,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan, padi jenis Anak Daro saat ini kurang diminati petani, lantaran umur atau jarak antara masa tanam dengan masa panen padi tersebut cukup lama dibanding padi jenis lain. Apalagi, di Kota Solok, pertanian khususnya sawah merupakan penopang utama perekonomian masyarakat.
Kemudian, sebagai ujung tombak penelitian tersebut, di Kota Solok pun sudah ada Desa Mandiri Benih (DMB) yang merupakan suatu kegiatan yang dibuat untuk mendukung percepatan tanam di sektor perbenihan padi. Oleh karena itu, Dinas Pertanian terus menggalakkan para petani untuk memperbanyak menanam Padi Varietas Anak Daro dengan sistem budidaya yang benar. Dengan cara budidaya yang benar dan tepat, hasil yang diperoleh akan lebih maksimal. Harga jual Padi Anak Daro di pasaran saat ini tertinggi bersama dengan Varietas Cisokan.