SOLOK, METRO–Pemerintah Kota Solok terus berupaya menekan angka penularan penyakit HIV/AIDS ditengah tengah masyarakat. Salah satunya melakukan pemetaan populasi kunci HIV/AIDS. Untuk persiapan pelaksanaan pemetaan populasi kunci HIV tahun 2022, Dinas Kesehatan Kota Solok menggelar orientasi kegiataan pemetaan HIV/AIDS bagi petugas lapangan dan stakeholder terkait.
Pemetaan populasi kunci itu dipandang perlu dalam memberikan gambaran epidemi yang terjadi pada kelompok populasi paling berisiko dalam terjadinya epidemi HIV di Indonesia.
Kepala Bidang P3PL Dinas Kesehatan Kota Solok, dr.Hiddayaturrahmi mengatakan, pemetaan merupakan alat penting untuk merencanakan intervensi program HIV bagi populasi kunci.
Secara teknis, lanjutnya kegiatan ini dilakukan 2-3 tahun sekali secara berkesinambungan, terutama pada lokasi yang sama. Dalam pembukaan kegiatan itu,.Hiddayaturrahmi menyampaikan, pihaknya akan melakukan pemetaan populasi kunci HIV-AIDS di Kota Solok.
“Pemerintah dalam hal ini Menteri Kesehatan terus berupaya menanggulangi penyakit HIV dengan dikeluarkannya Permenkes Nomor 21 tahun 2013, tentang penanggulangan HIV/AIDS dengan tujuan 3 zero pada tahun 2030. Yakni zero penularan HIV baru, zero kematian kasus AIDS dan zero deskriminasi,” ungkap Hiddayaturrahmi.
Namun kata .Hiddayaturrahmi, dalam menekan angka penularan penyakit HIV/AIDS, masyarakat agar dapat menjauhi penyakitnya, dan bukan orangnya. “Memerangi penyebaran penyakit ini ada sejumlah langkah yang diambil dengan slogan “TOP” Temukan, Obati, dan Pertahankan melalui pembinaan,” tegasnya. Adapun rencana tindak lanjut, pihak Dinas Kesehatan akan melakukan monev relokasi/ tempat populasi kunci, serta melakukan pemetaan populasi kunci HIV – AIDS. (vko)