SOLOK, METRO–Pemerintah Kota Solok terus berupaya menekan angka kematian ibu dan anak. Salah satunya melalui Dinas Kesehatan, melakukan Audit Maternal Perinatal (AMP). AMP sendiri menurut Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Solok, Ns.Hartini, merupakan suatu kegiatan yang menelusuri kembali sebab kesakitan dan kematian ibu dan bayi. Tujuannya mencegah kesakitan dan kematian yang akan datang serta dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. “Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator penting dalam mengukur derajat kesehatan suatu negara,” ujarnya.
Berdasarkan hasil survei penduduk antar sensus (SUPAS) Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi, yaitu sebesar 305/100.000 kelahiran hidup. Sementara Angka Kematian Bayi menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) adalah 24/1000 Kelahiran Hidup artinya kematian bayi baru lahir menyumbangkan jumlah terbesar kematian bayi.
Dirinya mengatakan, adapun tujuan pembelajaran audit maternal perinatal ini untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di seluruh wilayah kota solok dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan perinatal. Kegiatan kali ini menghadirkan dua orang narasumber yaitu Dokter Spesialis Anak dr. I.G.M Afridoni Araditha Sp. A yang memberikan materi tentang kegawatdaruratan bayi baru lahir.
Dokter Spesialis Kandungan dr. Helwi Nofira, Sp.OG yang lebih banyak menjelaskan tentang kualitas Antenatal Terpadu yang merupakan pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada ibu hamil dengan tujuan kehamilan yang sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat. Berdasarkan hasil pembelajaran tim Audit Maternal Perinatal (AMP) sepakat menyatakan bahwa kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. “ Mmelalui pengkajian dan pembahasan kematian atau kesakitan ibu, perinatal dan neonatal guna mencegah kesakitan dan kematian serupa dimasa yang akan dating,” tuturnya. (vko)