SOLOK, METRO–Dinas Pariwisata Sumatera Barat adakan sosialisasi Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) di Kota Solok. Sosialisasi ini dilakukan bagi penggiat pariwisata, penggiat budaya, usaha tour travel, pemandu wisata dan komunitas fotografi, stakeholder terkait.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan UNESCO Jakarta Rizky Ferdian sebagai narasumber, juga Tim Sumbar Madani M. Zuhrizul dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat yang diwakili oleh Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata, Doni Hendra.
Menurut Doni Hendra, Kota Solok merupakan salah satu dari 7 Kabupaten/Kota yang termasuk dalam kawasan WTBOS. Tujuh Kabupaten/Kota itu adalah Sawahlunto, Kabupaten Solok, Kota Solok, Tanah Datar, Padang Panjang, Padang Pariaman dan Kota Padang.
WTBOS sudah menjadi warisan dunia diakui UNESCO sejak tahun 2019 sebagai destinasi wisata yang mengintegrasikan potensi pariwisata dengan potensi ekonomi dan potensi sosial budaya. “maka diperlukan komitmen bersama semua unsur penta helix, dimulai dari pemerintah, pelaku pariwisata, masyarakat, akademisi dan media” ujarnya.
Tahun 2022 ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI juga sedang menyusun pola perjalanan (travel pattern) destinasi wisata WTBOS yang akan menjadi panduan dalam penyusunan paket-paket wisata yang akan dijual pada wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Solok, Elvy Basri dalam sambutannya juga menyampaikan, Kota Solok bagian dari WTBOS. Untuk itu Kota Solok harus bersiap mendukung dan menyiapkan sumber daya manusia, sarana agar bisa terlaksana dengan baik. “Harapnya dengan kegiatan itu dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Solok yang sudah bekerjasama dengan komunitas-komunitas localm,” ujarnya. (vko)