SOLOK, METRO–Pemko Solok mendorong para petani di wilayah kota untuk memproduksi pupuk organik alami secara mandiri sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dalam bercocok tanam. “Pupuk organik alami bisa diproduksi secara mandiri dari limbah ternak sapi dan kambing. Sejumlah petani di Kota Solok sudah mulai membuatnya dan digunakan untuk bercocok tanam meski belum banyak,” ujar Walikota Solok Zul Elfian, kemarin.
Menurut Zul Elfian Umar, pengolahan pupuk dan pakan ternak organik dari tumbuhan perlu digalakkan untuk mendorong pengembangan sektor pertanian dan peternakan di Kota Solok. Apalagi, sumberdaya lokal pertanian daerah cukup memadai. Banyak hasil sampingan pertanian yang bisa diolah untuk dijadikan pakan ternak dan juga sebagai pupuk organik, mulai dari jerami padi, jerami jagung dan lainnya. Ketersediaannya pun bisa dikatakan cukup. “Kita harus menggali potensi sumber daya lokal yang tersedia disekitar kita untuk pengembangan pertanian dan perternakan,” kata Zul Elfian.
Menurut Wako, dengan pemanfaatan sumberdaya lokal sebagai pakan dan pupuk organik akan mengurangi ketergantungan petani dan peternak terhadap keberadaan pupuk kimia atau pakan ternak lainnya.
Selain itu, ongkos produksi yang dibutuhkan untuk usaha pertanian dan peternakan juga akan lebih hemat, sehingga lebih menguntungkan bagi petani dan peternak. “Seperti kita ketahui, Penggunaan pupuk organik juga dapat memperbaiki struktur tanah sehingga produktivitas lahan bisa ditingkatkan semaksimal mungkin dan berimbas pada hasil yang diperoleh,” tutur Zul Elfian.
Kombinasi yang baik antara sektor pertanian dan peternakan akan memberikan keuntungan bagi petani dan peternak. Dari hasil sampingan pertanian bisa dijadikan pakan, sementara hasil sampingan ternak juga bisa dijadikan pupuk organik.
Pengembangan sektor pertanian dan peternakan memang menjadi salah satu perhatian bagi pemerintah Kota Solok. Tidak sedikit masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sektor tersebut. “Perlu alih teknologi yang sudah dikembangkan, sehingga petani dan peternak juga mampu untuk mengelola sumberdaya yang ada dalam mengembangkan usaha yang dilakukan,” paparnya.
Sementara itu, Dinas Pertanian Kota Solok Ikhvan Marosa mengatakan, sebagai upaya dukungan tersebut, sejak tahun lalu, Dinas Pertanian Kota Solok aktif melakukan sosialisasi dan pelatihan tentang pembuatan pupuk organik alami.
Selain itu, dorongan pembuatan pupuk organik alami tersebut juga untuk mengurangi ketergatungan akan penggunaan pupuk bersubsidi yang setiap tahun alokasinya ditetapkan menurun. “Sehingga, petani diharapkan tidak bingung saat alokasi pupuk bersubsidi berkurang. Dengan demikian petani kota Solok ke depan harapannya bisa mandiri pupuk,” kata Ikhvan. (vko)