SAWAHLUNTO, METRO–Viral beberapa hari ini di media sosial Facebook, mengenai keluhan warganet Sawahlunto terkait proyek jalan di daerah Kebun Jati Kelurahan Lobang Panjang Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto cukup memprihatinkan. Di mana di bawah jalan tersebut dibuat saluran air yang saat ini kondisinya usai Idul Fitri 1442 H mengalami rusak parah dan patah-patah.
Seperti yang tertulis di akun Facebook Andi Perabot yang berkeluh kesah menyebutkan bahwa baru hitungan bulan kok seperti ini, sudah dikonfirmasi belum ada respon, mohon ditindak lanjuti, kadang jadi tempat bermain bagi anak-anak takut ada korban lagi, lokasi lubang panjang bawah.
Lain halnya akun Facebook Andrio An yang juga menyesalkan, “ Nasib Sawahlunto, haruskah semua proyek bernasib seperti ini, belum genap setahun sudah seperti ini,” tulis Andrio.
Berdasarkan pantauan koran ini ke lokasi jalan Kebun Jati tersebut pada pukul 10.00 WIB, Kamis (3/6) ditemukan bahwa saluran air memang sudah pada patah ditambah dasar dari saluran air juga rusak dan retak. Tetapi pada lokasi jalan tersebut sudah ada pihak rekanan yang mengerjakan proyek tersebut dan juga pihak PUPR Sawahlunto, yang sedang meninjau lokasi saluran air yang rusak parah itu.
Dari pihak rekanan atas nama CV Darlio Putra yaitu Dori Defrimon sebagai kontraktornya mengatakan, bahwa pihaknya bersedia bertanggung jawab dalam melakukan perbaikan saluran air yang rusak parah ini. “Kedatangan kami saat ini untuk langsung memperbaiki saluran air ini. Di mana fisik bangunan sudah patah dan rusak parah. Kami mulai hari ini perbaikannya, ditambah lagi ini masih masuk tanggung jawab kami sebagai rekanan sampai 7 Juni 2021, namun meski lewat dari tanggal pemeliharaan yang telah ditentukan pengerjaannya tetap akan kami selesaikan,” ujar Dori.
Menurut Kasi Pemeliharaan Abadi Palusia ST yang meninjau proyek saluran air tersebut menyebutkan, memang masih dalam pemeliharaan pihak rekanan. “Panjang saluran yang rusak sekitar 20 meter dengan tinggi yang bervariasi di mana bagian pangkal sekitar 1,2 meter dan ujung saluran sekitar 50 cm sampai 1 meter dan lebar saluran air 1 meter,” ujar Abadi.
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Maizir ST yang juga merupakan Kabid Bina Marga PUPR Sawahlunto akan melanjutkan investigasi lebih lanjut di ruang kerjanya, Kamis (3/6). Menurut Maizir proyek tersebut dikerjakan mulai Agustus 2020 dan selesai bulan Desember 2020 langsung dilaksanakan serah terima pada bulan tersebut. Waktu pemeliharaan mulai Januari 2021, dengan lama pemeliharaan selama kurang lebih 6 bulan. Dikerjakan oleh CV. Darlio Putra, nilai Pagu awal Rp. 1,2 miliar dan nilai kontrak Rp 1, 01 miliar.
Maizir mengaku pada saat serah terima atau PAO saluran air dalam kondisi baik, dia menampik kalau proyek ini asal jadi, bahkan ketika tim BPK datang pada Maret 2021 untuk mengunjungi proyek tersebut tidak ada terdapat kerusakan dan retak pada saluran air.
“Proyek ini satu-satunya yang dikerjakan pada tahun 2021, sebab terkait dengan Covid 19, jadi menjadi perhatian penuh dari pihak kita. Latar belakang dari tanah yang menjadi dasar dari jalan dan saluran air ini adalah tanah timbunan sehingga dengan tinggi curah hujan yang melanda Sawahlunto pra dan pasca lebaran membuat terjadinya pegeseran tanah sehingga ketidak labilan tanah tersebut membuat bangunan saluran air ini rusak, namun pihak rekanan cepat tanggap dan langsung memperbaiki kerusakan yang terjadi,” ujarnya. (pin)