Lebih lanjut Bupati menyatakan, kemajuan zaman dan arus globalisasi membuat tugas dan tanggung jawab Bundo Kanduang di tengah masyarakat Minang semakin berat. “Bundo Kanduang dituntut untuk memperkuat peran dalam membentengi anak sekaligus memelihara adat dan budaya Minangkabau. Untuk itu, perlu adanya transformasi dan adaptasi yang cepat terhadap perkembangan zaman, namun tetap dengan mempertahankan dan melestarikan budaya yang kita miliki,” sambung Bupati.
Kemudian dikatakan Bupati, Bundo Kanduang sebagai perempuan Minang harus memiliki sifat kepemimpinan dan ibu sejati, karena ibu tempat bertanya, ditiru, dan menjadi teladan lingkungan keluarga. “Semoga, di usia yang hampir setengah abad ini, organisasi Bundo Kanduang lebih menampakkan eksistensinya di Limapuluh Kota, saling bersinergi dan bekerja sama untuk kemajuan pembangunan daerah dari segala aspek kehidupan serta jadi organisasi perempuan tangguh yang melestarikan adat dan budaya dalam kerangka Adaik Basandi Syara,Syara Basandi Kitabullah,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Bundo Kanduang Limapuluh Kota, Nengsih dalam sambutannya menyampaikan, visi Bundo Kanduang yakni jadi perempuan tangguh dalam melestarikan adat dan budaya dalam kerangka ‘Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah’. “Visi ini sejalan dengan visi Pemkab Limapuluh Kota. Dengan demikian, Bundo Kanduang Limapuluh Kota sebagai mitra kerja Pemerintah siap mewujudkan dan mendukung program program yang dilaksanakan Pemerintah Limapuluh Kota. Selain itu Bundo Kanduang juga siap berkomitmen untuk mendidik generasi muda dan akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah,” ucapnya. (uus)