BUKITTINGGI, METRO–Dalam silaturahmi dengan Niniak Mamak Kurai Limo Jorong di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (2/2), Wali Kota Bukittinggi meminta izin untuk sejumlah pembangunan prioritas tahun 2022. Salah satunya rencana pembangunan awning di Jalan Minangkabau.
Walikota Bukittinggi Erman Safar menyampaikan, Pemko Bukittinggi merencanakan untuk pembangunan awning di Jalan Minangkabau. Wako mengakui, untuk menyampaikan program lnk ke publik, belum ada dilaksanakan. Baru ke Niniak Mamak Kurai Limo Jorong yang pertama.
“Untuk pembangunan tahun 2022 ini, ada sejumlah program prioritas. Pemko Bukittinggi, akan membangun Awning di Jalan Minangkabau. Di lokasi tersebut nantinya, akan dibuka kesempatan untuk berdagang di malam hari atau night market,” jelas Erman.
Rencana pembangunan awning ini, memang belum disosialisasikan k semua pihak. Sosialisasi kepada Niniak Mamak Kurai Limo Jorong merupakan sosialisasi pertama. “Untuk tahap awal kita sosialisasikan dengan Niniak Mamak. Selain sosialisasi, tentu kita minta izin dan mohon doa restu kepada Niniak Mamak Kurai Limo Jorong. Kita menyempurnakan apa yang sudah ada. Prinsipnya kita menciptakan kenyamanan untuk pengunjung dan pedagang untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat. Setelah ini secara bertahap kita akan sosialisasikan kepada pedagang dan pihak lainnya,” tegas Wako.
Selain itu, Wako menyampaikan, rencana perbaikan Pasar Lereng yang diisi oleh 700-an pedagang. Karena, tidak mungkin rasanya kembali dijadikan jalan lereng. Untuk itu, pemko akan rapikan pedagang agar berdampak pada kenyamanan pengunjung. Sehingga aktivitas jual beli semakin banyak, ekonomi masyarakat meningkat.
Untuk kawasan stasiun, saat ini ada sekitar 137 pedagang, Wako mengakui bahwa setelah adanya komunikasi yang alot, PT. KAI sudah mengizinkan masyarakat pedagang untuk masuk ke dalam lokasi stasiun. Revitalisasi taman DPRD Bukittinggi, untuk merubah wajah Kota Bukittinggi, tahun ini akan dilaksanakan, penyempurnaan fungsi taman.
Pembangunan Gerbang Budaya di Jalan Perintis Kemerdekaan. Penataan ruang kota berbasis budaya guna penyediaan space untuk wadah kreativitas. Rehab eks Lapas Bukittinggi. Pemko telah jalin komunikasi dengan Kemenkumham, untuk menggunakan eks Lapas itu, sebagai lokasi pusat atau galeri UKM Kota Bukittinggi. Dari sosialisasi itu, beberapa Niniak Mamak Kurai Limo Jorong, menyampaikan pendapatnya.
Taufik Dt Nan Laweh menyampaikan, niniak mamak tentu mendukung program pembangunan di Kota Bukittinggi. “Namun, hal itu ada syaratnya. Harus ada diskusi dan musyawarah terlebih dahulu dengan seluruh pihak yang berkepentingan. Mari kita duduk bersama lagi,” ungkap Dt Nan Laweh.
Selain itu, juga ada masukan dari Niniak Mamak Kurai Limo Jorong. Diantaranya, meminta Pemko untuk melakukan kajian secara mendalam terkait dampak dari pembangunan yang akan dilaksanakan. Dalam pertemuan dan diskusi itu, juga lahir masukan untuk menciptakan regulasi transportasi, menyiapkan sarana prasarana MCK, pusat informasi wisata dan juga menjadikan lokasi eks bioskop gloria sebagai lokasi penampungan PKL. (pry)