Kabupaten Solok Selatan (Solsel) menerima bantuan Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RUTILAHU) dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI sebanyak 100 unit pada tahun 2019 ini dan Asuransi Lanjut Usia Terlantar (Aslut) untuk 28 orang.
“Sebanyak 100 rumah yang direhab nantinya, masing masing mendapatkan bantuan sebesar Rp15 juta, sehingga total bantuan yang kita terima mencapai Rp1,5 miliar,” ujar Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa / Nagari Hapison, didampingi Sekretaris Ernita Jumarni di Padang Aro, Rabu (11/9)
Dijelaskan, program Rutilahu diharapkan akan memicu, memupuk dan menghadirkan kembali rasa solidaritas kesetia kawanan sosial, dan mendorong warga sekitar ikut serta bergotong – royong dalam memperbaiki rumah warga miskin, penerima dana stimulan agar memenuhi syarat layak huni.
“Jadi bantuan ini diberikan dengan berbasis kelompok. Dimana penerima bantuan yang terdapat dalam satu kelompok yang saling berdekatan tersebut akan saling bekerjasama dalam melakukan rehab rumah mereka masing-masing, serta dibantu masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Menurutnya, program didapatkan berdasarkan proposal yang diajukan ke Kemensos serta survei yang dilakukan pihak Kemensos beberapa waktu lalu
“Beberapa waktu lalu tim dari Kemensos sudah turun ke lapangan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bantuan ini akan segera direalisasikan,” sebutnya.
Selain terdaftar dalam data BDT, syarat bantuan Rutilahu, juga mempertimbangkan persyaratan lainnya, seperti umur penerima bantuan tidak boleh lebih dari 59 tahun, lantainya tanah atau papan tidak berkualitas, dinding terbuat dari bambu/terpal/tidak berkualitas, kepemilikan tanah tidak bermasalah, dan syarat lainnya yang menguatkan.
Kemudian untuk Rutilahu di Nagari Padang Limau Sundai nantinya disinergikan dengan program bedah rumah Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) untuk pembukaan jalan dari Padang Limau Sundai menuju Talantam, Lubuk Ulang Aling Selatan sepanjang 12.83 Km, serta ditambah dengan bantuan CSR perusahaan.
“Di samping bantuan Rutilahu sebanyak 10 unit nantinya, kita juga akan tambahkan dgn bantuan CSR yg dibantu perusahaan di Solsel. Sampai saat ini baru satu perusahaan yg sudah konfirmasi bantuan dalam bentuk bantuan bahan bangunan senilai 15 jt,” jelas Hapison.
Disamping bantuan rumah, tahun ini Solsel juga terima bantuan Asuransi Lanjut Usia Terlantar (Aslut) untuk 28 orang se-Solsel senilai Rp 200 ribu setiap orang perbulannya. “Sama dengan Rutilahu, Aslut ini juga pertamakalinya kita dapatkan dari Kemensos,” terangnya
Sementara itu, Kordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Solsel, Reno Susi Sandra mengatakan, bahwa saat ini semua bantuan yang difasilitasi oleh Kementerian Sosial sudah berdasarkan Basis Data Terpadu (BDT) yang terkoneksi secara online dengan pusat.
“Jadi syarat pertama yang harus dipenuhi dalam setiap bantuan adalah terdapatnya calon penerima bantuan tersebut di dalam BDT tersebut,”katanya.
Dikatakan Reno, pihaknya bersama Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Nagari siap membantu penyempurnaan pendataan BDT di masing-masing kenagarian untuk menjadi lebih baik nantinya. (afr)