PADANGPANJANG, METRO – Mengejar jabatan rektor Universitas Andalas (Unand) Padang, rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, Prof Novesar Jamarun dinilai mengidap penyakit “kanker tahta stadium akhir” oleh mahasiswa. Pendaftaran rektor itu berujung pelengseran Novesar di ISI dalam sebuah aksi mahasiswa.
Aksi dan orasi yang digelar ratusan mahasiswa ISI di depan kantor Rektor ISI Padanganjang, Senin (29/40) memadati halaman kantor rektor. Tidak tanggung tanggung, dalam orasi tersebut mahasiswa menginginkan Novesar turun dari kursinya.
Orasi berlangsung sejak pukul 07.30 WIB sampai siang hari. Dari pantauan di lokasi orasi, sejumlah atribut dipampang bertuliskan “Kami bosan & muak dengan nafsumu yg besar”, “Ini Itu yg mana yg perlu” Bapak Labil”, “N.J Normatif. Jorok” Pemimpin Tak Takut Tuhan” dan “Kanker Tahta.”
Begitulah sejumlah ungkapan sindiran yang tertulis di atribut ditujukan pada Novesar. Selain melakukan orasi, pintu gerbang utama kampus seni juga diblokir oleh para pendemo. “Jabatan rektor lengser, bagi kita ISI harus dipimpin oleh rektor yang baru,” sebut koordinator aksi demo, Rizki Falevi.
Rizki menilai, Novesar telah mengangkangi etika jabatan kepemimpinan. Pasalnya, Novesar baru saja empat bulan menjalani periode kedua. Sekarang malah menjadi calon rektor di Unand.
“Kita perlu mempertanyakan integritas beliau sebagai pimpinan,” sebut Rizki, mahasiswa jurusan Teater.
Aksi Kesatuan Mahasiswa ISI Padangpanjang tersebut akan terus berlangsung sampai Novesar Jamarun turun. Pihak rektorat telah menemui mahasiswa dan membuat kesepakan untuk melakukan dialog publik bersama Novesar Jamarun.
“Ya, kapan dan waktunya dialognya kita belum tau. Namun, kita inginkan pertemuan ini secepatnya di laksanakan,” sebut Rizki.
Wakil Rektor III III Firdaus membenarkan aksi demo yang digelar mahasiswa di depan kantor rektor ISI Padangpanjang. “Tuntutan mahasiswa itu telah kita dengar. Namun, terkait pendaftaran diri rektor ISI itu tidak menyalahi aturan sama-sekali. Saya yakin sekali Prof. Novesar Jamarun sangat mencintai kampus seni ini,” kaanya.
Menyikapi persoalan ini, ISI telah membuat kesepakatan dengan mahasiswa untuk mengadakan dialog public. “Untuk sementara pihaknya juga akan melaksanakan rapat untuk menentukan jadwal diaog itu,” katanya.
Ketika ditanyakan keberadaan Prof Novesar Jamarun, dia menyebut sedang ada acara.
“Rektor saat ini tidak berada di tempat karena menghadiri kegiatan penting,” sebut Firdaus.
Dihubungi terpisah, Novesar Jamarun membenarkan dirinya mendaftar sebagai rektor Unand Padang.
“Saya tidak mau berkomentar banyak soal demo mahasiswa itu. ISI Padangpanjang sudah mulai memiliki nama baik di tingkat nasional. Kita berharap itu yang terus ditingkatkan,” kata guru besar Fakultas MIPA Unand ini. (rmd)