“Penurunan harga ini umumnya disebabkan oleh pasokan yang melimpah. Di sisi lain, biaya pendidikan seperti sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan perguruan tinggi menjadi komoditas utama yang menyumbang inflasi di kelompok pendidikan dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,01%,” tambahnya.
Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP), secara nasional, jumlah kabupaten/kota yang mengalami penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu ke-4 Agustus 2024 lebih banyak dibandingkan dengan yang mengalami kenaikan IPH.
Sementara itu, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, Bambang Wisnubroto, S.E., M.M., memaparkan perkembangan pasokan dan harga minyak goreng serta beberapa komoditas terpilih. Ia menjelaskan bahwa rata-rata harga minyak goreng pada minggu kelima Agustus 2024 dibandingkan dengan bulan sebelumnya mengalami kenaikan. Harga minyak goreng premium mencapai Rp 21.106/liter (+0,25%), minyak goreng curah Rp 16.034/liter (+0,77%), dan Minyakita Rp 16.436/liter (+0,90%).
Berdasarkan survei cepat terkait stok dan pasokan Minyakita di pasar rakyat seluruh Indonesia, stok Minyakita relatif terjaga, dengan 92% responden menyatakan stok tersedia di pasar rakyat.
Namun, stok minyak goreng curah mulai berkurang, dengan 83 titik pantauan melaporkan minyak curah tidak tersedia, sejalan dengan konversi Domestic Market Obligation (DMO) ke Minyakita. “Data ini diperoleh dari survei cepat di 430 titik pantauan di 402 kabupaten/kota seluruh Indonesia pada minggu ke-5 Agustus (26-30 Agustus),” ungkapnya.
Berdasarkan grafik harga bahan pangan di Kabupaten Pasaman Barat dari tanggal 27 Agustus 2024 hingga 3 September 2024, harga bahan pangan cenderung stabil. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya perubahan signifikan pada harga bahan pangan yang telah dipantau selama seminggu tersebut. (rmd)