Selain itu, kondisi drainase yang kurang memadai juga memperparah risiko banjir dan longsor di wilayah ini. Pemerintah kota berencana untuk segera melakukan upaya rehabilitasi drainase serta perbaikan infrastruktur, seperti pembangunan tembok penahan tanah, guna mengurangi potensi longsor.
Heni Purwanti juga mengatakan bahwa langkah identifikasi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah Kota Solok dalam mengurangi dampak bencana terhadap masyarakat.
“Kita akan terus memantau perkembangan kondisi di lapangan dan akan memberikan rekomendasi kepada warga terkait tindakan mitigasi yang harus dilakukan. Tidak menutup kemungkinan juga untuk relokasi jika kondisinya semakin kritis,” ujar Heni.
Upaya identifikasi ini juga membuka peluang bagi masyarakat untuk lebih proaktif dalam menjaga lingkungan tempat tinggal mereka. Sosialisasi terkait penanaman pohon di sekitar rumah, pembuatan resapan air, serta langkah-langkah lain yang dapat mengurangi risiko bencana menjadi bagian yang sangat penting dari program ini.
Melalui kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan potensi kerugian akibat bencana di Kelurahan Sinapa dan IX Korong dapat ditekan, dan warga bisa hidup dengan rasa aman dan nyaman, meskipun tinggal di daerah yang rawan bencana. “Ke depannya, Kota Solok berencana memperluas program identifikasi dan mitigasi ini ke kelurahan-kelurahan lain yang juga memiliki risiko bencana alam tinggi,” tandas Heni Purwanti. (vko)