PESSEL METRO–Perayaan Hari Jadi Kabupaten Pesisir Selatan ( HJK) Ke -76 tahun 2024 kali ini diperingati dalam pasca bencana alam banjir bandang dan longsor. Tidak, seperti pada peringatan HJK beberapa tahun yang lalu diwarnai berbagai kegiatan hiburan rakyat.
Pembangunan Sumber Daya Alam, Pembangunan Infrastruktur, Pembangunan Sumber Daya Manusia, Pembangunan disegala sektor menjadi potret nyata, menjadi harapan bersama seluruh masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan.
Banyak hal perlu menjadi pembahasan di usia 76 tahun Kabupaten Pessel, mulai dari Pendidikan, Kesehatan, Kemiskinan, dan Pengganguran. Serta, pembangunan Manusia dan Kebudayaan ( PMK) dan, Kinerja Indeks Pembangunan Manusia ( IPM).
Data didapat Kinerja Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat kembali mengalami peningkatan pada 2023, dari 71,72 selama 2022 kini menjadi 72,24.
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ( PMK) tertanggal 26 Februari 2024, jumlah estimasi data miskin ekstrim di Kabupaten Pesisir Selatan dari 2.170 jiwa diklaim turun jadi 800 jiwa.
Capaian tersebut merupakan prestasi tertinggi dalam sejarah, bahkan terpantau lebih tinggi dari target yang tertuang pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 yang 70,59.
Badan Pusat Statistik (BPS mencatat hingga 2020 IPM Pesisir Selatan 69,90 atau dengan kategori sedang, karena pola pembangunan yang belum terlalu berorientasi pada pelaku atau subjek pembangunan (masyarakat).
Kemudian pada 2020 terjadi lompatan pada 70,08, sekaligus menempatkan IPM daerah itu berada pada kategori tinggi dan pada 2023 tumbuh 72,24, seiring berubahnya orientasi pembangunan yang kini lebih pada pelaku.
Berdasarkan data Pesisir Selatan dalam Angka 2024, tingkat kemiskinan di Pesisir Selatan pada 2023 mencapai 7,34 persen. Dimana pada tahun sebelumnya, tingkat kemiskinan hanya 7,11 persen.
Padahal, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dalam RPJMD 2021-2026 menargetkan tingkat kemiskinan pada 2023 adalah sebesar 6,9 persen. Selain tidak mencapai target, raihan ini juga jauh diatas rata-rata provinsi sebesar 5,95 persen.