PESSEL METRO–Dua hari berkahirnya masa tanggap darurat bencana alam banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Tim Gabungan terus bergelut melakukan pencarian korban banjir maupun longsor.
Tanggal 7 Maret 2024 pukul 22.00 Wib menjadi salah satu bencana alam terparah pernah terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan.
Tiga belas Kecamatan terdampak banjir dan longsor. Dari 13 kecamatan, tiga kecamatan menjadi lokasi terparah terdampak banjir dan longsor. Yaitu, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kecamatan Batang Kapas dan Kecamatan Sutera.
Data dari posko induk Tanggap Darurat BPBD Pessel, korban meninggal banjir dan longsor di Kabupaten Pessel sebanyak 25 orang, 4 dalam pencarian. Selain itu banjir dan longsor juga merusak infrastruktur fasilitas umum dan pemerintah. Baik itu sekolah, jembatan, musholla, dan mesjid. Serta beberapa fasilitas lainya.
Kurang lebih 29 ribu rumah warga rusak, ringan, sedang, parah serta hilang tersapu banjir dan longsor, kurang lebih 5 ribu ekor ternak warga mati, ribuan hektar lahan pertanian gagal panen. Bahkan, kejadian tersebut sempat melumpuhkan jalan penghubung Bengkulu – Pessel – Padang lumpuh.
Kejadian tersebut juga melumpuhkan perekonomian warga. Karena akses jalan penghubung di nagari terputus akibat bencana banjir dan longsor.
Tidak terasa sudah 12 hari pasca banjir banjir bandang longsor menerjang Kabupaten Pesisir Selatan berjalan. Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten Pessel bersama istansi terkait yang ada terus melakukan upaya pemulihan pasca bencana banjir dan longsor.
Bencana banjir dan longsor melanda Kabupaten Pesisir Selatan menggugah beberapa Menteri Republik Indonesia datang ke Kabupaten Pesisir Selatan, mulai dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi.
Dan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.