PESSEL, METRO–Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan Doni Gusrizal menyampaikan SK Gubernur Sumatera Barat no .36/51/BPBD/21. Ttg Penetapan Status Siaga Darurat Bencana. Untuk itu pada masyarakat, serta nelayan agar tidak pergi melaut terlebih dahulu.
Dikatakan Doni Gusrizal, penetapan Status Siaga Darurat Bencana berdasarkan data dari BMKG tentang data perkiraan potensi banjir, pergeseran tanah/lonsor. Dan angin kencang puting beliung. Apalagi seperti diketahui bersama jika Pesisir Selatan masuk dalam satu kabupaten/kota di Sumatera Barat rawan bencana alam.
“Sesuai turunan dari SK itu. Tentu kita terutama daerah yang sangat berpotensi banjir disamping himbauan tadi juga mempersiapkan personel baik itu yang ada di posko Painan maupan di Posko kecamatan,” ucapnya.
Maka, Doni Gusrizal memintak dan menghimbau pada masyarakat selalu waspada terutama pada daerah pinggiran sungai yang rawan banjir, serta masyarakat yang berada dipemukiman kemiringan tanahnya lebih dr 45 derjat agar disaat hujan deras harus mengungsi di tempat aman. Meningkatkan koordinasi dengan aparatur setempat, terutama nagari yang mempunyai KSB.
Pada nelayan, di harapkan untuk tidak kelaut dulu hingga kondisi anomali cuaca kembali normal. Dan sekali lagi Kabupaten Pessel memiliki topogragi wilayah berbukit – bukit dengan ketinggian berkisar 0 -1000 m dari permukaan laut, kurang lebih 57 buah pulau, serta dialiri 18 sungai dengan 11 sungai besar dan 7 sungai kecil tersebar di 15 Kecamatan dan 182 Nagari.
Sementara itu akibat kondisi anomali cuaca, kondisi Pantai Sambungo yang diakibatkan cuaca ekstrem melayanda wilayah setempat banyaknya pohon cemara yang tumbang, Minggu (7/11).
Angin kencang disertai hujan yang deras selain menyababkan banyak tumbangnya pohon cemara juga menyebabkan terjadinya abrasi disepanjang Pantai Sambungo, Nagari Sambungo, Kecamatan Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan.
Mengingat cuaca yang masih mengkhawatirkan, dihimbau kepada pengunjung kawasan wisata pantai sambungo agar dapat berhati-hati. Dikarenakan gelombang air laut saat ini cukup besar, sehingga untuk sementara tidak diperkenankan mandi dipantai. (Nagari Sambungo). (rio)