PDG.PARIAMAN, METRO – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Padangpariaman H. Aspinuddin bersama Sekretaris Yusra Zein, kemarin, membuka kegiatan Desiminasi Model Pembinaan Successfull Aging Dikalangan Lanjut Usia (LANSIA) Menuju Kesiapan Meraih Bonus Demografi dan Konsep Tangguh Dengan Bina Keluarga Lansia.
Kepala Dinas Aspinuddin memberikan semangat kepada peserta yang hadir agar dapat menimba ilmu dari narasumber yang hebat ini, jarang-jarang Duski Samad dan Teguh Widodo hadir di waktu bersamaan melihat kesibukan beliau.
Duski Samad memberikan materi tentang Desiminasi Model Pembinaan Successfull Aging Dikalangan Lanjut Usia (LANSIA) Menuju Kesiapan Meraih Bonus Demografi.
Dalam materinya, Guru Besar UIN Imam Bonjol Padang ini menyampaikan konsekuensinya berbagai macam tantangan akibat bonus demografi lansia telah menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat seperti kelemahan, ketidakberdayaan, munculnya penyakit.
Masa Lansia dimaknai dengan kemunduran, terutama pada keberfungsian fungsi-fungsi fisik dan psikolgis.
Pemeliharaan kondisi fisik lansia bisa dilakukan dengan mengerjakan shalat secara sempurna dan teratur terutama shalat berjamaah, senam lansia dan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Adapun tips dukungan keluarga dari segi sosial untuk para lansia yaitu beri kesemp[atan mengikuti kegiatan social, informasi tentang kegaiatan social, ajak pergi ke tempat keramaian, selalu hargai ketika pulang dari kegiatan social dan ajak untuk rekreasi.
Teguh Widodo memberikan materi tentang Konsep Lansia Tanguh. Mantan ASN Padangpariaman ini menyampaikan Lansia Tangguh adalah seorang atau kelompok lansia yang mampu beradaptasi terhadap proses penuaan secara positif sehingga mencapai masa tua berkualitas dalam lingkungan yang nyaman. Ketangguhan lansia dapat diukur melalui indikator 7 dimensi lansia tangguh, yaitu dimensi spiritual, intelektual, fisik, emosional, social kemasyarakatanprofesional vokasional dan lingkungan. (efa)