SURAUGADANG, METRO–Camat Nanggalo, Rido Satria mengajak warga RT 07 RW 01 Kelurahan Surau Gadang, Kecamatan Nanggalo untuk mengumpulkan sampah kiriman yang dibawa aliran air dari saluran irigasi teknis sawah Gunung Juaro ke dalam karung.
Selain memperkuat tali silaturahmi di antara sesama warga, ungkap Ridho, kegiatan mengumpulkan sampah itu sekaligus membudayakan kegiatan memilah sampah organik dengan anorganik di tengah masyarakat.
“Begitu sampah terkumpul, laporkan ke aparat kelurahan, nanti kita kirim mobil untuk mengangkutnya ke lokasi pembuangan sementara,” ungkap Rido Satria, di sela kegiatan gotong royong (goro), Rabu pagi (10/1).
Ajakan itu disampaikan Rido Satria saat memimpin Gerakan Rabu Bersih tingkat Kecamatan Nanggalo yang di awal Januari tahun 2024 ini, dipusatkan di Kelurahan Surau Gadang. Oleh Lurah Surau Gadang, Rustam, Gerakan Rabu Bersih ini diarahkan ke RT 07 RW 01. “Goro Rabu Bersih ini, melibatkan ASN di 6 kelurahan yang ada di kecamatan Nanggalo termasuk pak lurahnya,” ungkap Rustam.
Di lokasi ini, sekitar 80 kepala keluarga (KK) sudah ‘terzalimi’ sejak 6 tahun terakhir, oleh sampah kiriman yang berasal dari saluran irigasi teknis areal persawahan Gunung Juaro.
Diketahui, setiap kali hujan lebat mengguyur Kota Padang, warga yang berada di Komplek Permata Surau Gadang itu, kerap menerima banjir kiriman.
Ini terjadi akibat pintu air yang dibuka untuk mengurangi debit air di saluran primer. Saat itu pula, aneka sampah yang semula terhalang di pintu air, mengalir deras melalui saluran tersier hingga akhirnya menumpuk di kawasan RT 07, yang merupakan lokasi berakhirnya saluran buang irigasi teknis hamparan sawah Gunung Juaro itu.
Karenanya, warga kerap sampaikan keluhan ke aparatur pemerintahan di Kota Padang. Setiap kali hujan, setiap kali itu pula air meluber dengan aneka sampah kirimannya seperti styrofoam, batok kelapa muda hingga aneka sampah plastik dan bangkai binatang.
Jebakan Sampah
Ketua RT 07 RW 01 Kelurahan Surau Gadang, Desriandi mengungkapkan, banjir yang disertai sampah kiriman ini, sudah menghantui warga RT 07 RW 01 Kelurahan Surau Gadang, setiap kali hujan turun di ibu kota provinsi Sumbar ini.