“Jika sampah kiriman ini dikumpulkan setiap kali hujan, jumlahnya bisa belasan karung. Bisa penuh satu mobil pickup dengan sampah dari tempat kami ini,” ungkap Desriandi.
“Jika dalam sebulan, sampah kiriman ini tidak diangkat, maka volumenya bisa satu truk. Ini bukan satu kali atau dua kali. Tapi, sudah berulang kali,” tambah Desriandi, mantan Kepala KPPN Sungai Penuh, Jambi itu.
Goro Rabu Bersih ini, diikuti ASN dari 6 kelurahan yang ada di Surau Gadang. Juga hadir, Ketua RW 01 Kelurahan Surau Gadang, Zulkifli beserta perwakilan Keltan Gunung Juaro.
Bhabinkamtibmas Kelurahan Surau Gadang, Aipda Hendri Hartono serta Babinsa serta sejumlah perwakilan warga, juga ikut melakukan aksi bersih-bersih.
Dalam dialognya bersama camat dan lurah se-Kecamatan Nanggalo, Desriandi mengucapkan terima kasih atas perhatian jajaran pemerintahan di kecamatan Nanggalo, atas musibah yang telah jadi langganan warga RT 07 RW 01.
“Jika sampah kiriman ini dibersihkan dengan cara Goro, sifatnya hanya sementara. Kami ingin, persoalan sampah kiriman ini selesai secara permanen,” tegas Desriandi.
Di kesempatan itu, Desriandi mengusulkan agar dibangun jebakan sampah di bagian hulu. Lokasinya bisa di Kelurahan Kalumbuk atau Kelurahan Kuranji di Kecamatan Kuranji. “Saluran irigasi di tempat kami ini, awalnya dari kelurahan itu. Jika direntang lebih jauh, ini merupakan bagian dari jaringan Daerah Irigasi (DI) Gunung Nago, Padang,” ungkap Desriandi.
Dengan adanya jebakan sampah, terang Desriandi, banyak persoalan bisa diselesaikan. Seperti, petani tak lagi dihantui dengan sampah plastik masuk areal persawahan mereka, warga tak lagi menerima sampah kiriman hingga berkurangnya kawasan Pantai Padang menerima sampah rumah tangga.
“Dengan dibangunnya jebakan sampah, pemerintah kota bisa menempatkan petugas kebersihan di lokasi itu untuk memastikan pengangkatan secara terjadwal. Dengan begitu, penanganan sampah yang ada di saluran irigasi, jadi lebih baik,” ungkap Desriandi. (rel/fan)