AZIZ CHAN, METRO–Kota Padang, ibu kota Provinsi Sumbar menjadi tuan rumah dalam peringatan puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) tahun 2024 ini. Peringatan puncak HKBN Tahun 2024 ditandai dengan penekanan sirine peringatan dini gempa dan tsunami oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, S.Sos, MM, tepat pada pukul 10. 00 WIB, Jumat (26/4) di Gedung Youth Centre Bagindo Aziz Chan Padang.
Setelah sirine berbunyi, kemudian diikuti dengan simulasi evakuasi yang diikuti puluhan ribu masyarakat Sumbar. Selain itu juga diikuti 17 provinsi, 30 kabupaten kota dan 180 desa tangguh bencana di Indonesia.
Turut dihadiri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia (RI) Muhadjir Effendy dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.
Wali Kota Padang Hendri Septa, dalam sambutannya menyebutkan bahwa pengurangan risiko bencana ini menjadi atensi Pemko Padang. Salah satunya memasang marka biru pada jalan penanda perkiraan kawasan aman dari tsunami (Blue Line Tsunami Safe Zone).
“Sebanyak 25 marka biru sudah dipasang atau marka yang bertuliskan anda sedang berada pada kawasan perkiraan aman tsunami,” ucapnya di Gedung Youth Centre.
Penanganan dan penanggulangan bencana sebutnya harus menjadi kolaborasi dan sinergitas semua pihak. Melalui momentum HKBN ini masyarakat diharapkan lebih bisa memahami, mengantisipasi dan melakukan mitigasi mandiri jika terjadi bencana.
Kepala BNPB Letjen TNI, Suharyanto, S.Sos, MM mengatakan, BNPB dan BPBD berdiri tahun 2008. Dengan adanya UU Nomor 24 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Bencana dan hadirnya lembaga negara yang menangani bencana, maka penanggulangan bencana dapat ditangani dengan baik, mulai dari membangun kesiapsiagaan saat pra bencana, penanggulangan darurat saat terjadi bencana dan rehab-rekon pascabencana.
Suharyanto menambahkan, Indonesia merupakan negara nomor 2 dengan resiko bencana tertinggi di dunia. Melalui peringatan HKBN setiap tahunnya dapat menjadi momentum meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana.
Suharyanto mencontohkan, saat peringatan HKBN tahun 2022 di Jawa Tengah, dengan tema saat itu kesiapsiagaan menghadapi bencana gunung merapi meletus. Hasilnya ada, ketika Gunung Semeru meletus tidak ada ada korban jiwa. Padahal tahun 2021 lalu, ada 54 korban yang meninggal. “Jadi HKBN ada hasilnya waktu itu,” terangnya.
Tahun 2023, HKBN di Lamongan temanya ketangguhan bencana masyarakat di bantaran sungai menghadapi banjir. Tahun 2023 saat terjadi banjir di berbagai wilayan Indonesia, tercatat penurunan korban. Tahun 2022 ada 5 juta lebih korban jiwa. Namun,pada tahun 2023 turun menjadi 4 juta lebih korban.
Tahun 2024 HKBN dilaksanakan di Kota Padang, Sumbar. Pemilihan Sumbar, karena segala jenis bencana ada di daerah ini. Bahkan Sumbar diketahui dilewati sesar-sesar yang aktif. Sebagian para pakar sepakat ada sesar megathrust yang memiliki potensi gempa dan tsunami dengan kekuatan gempa mencapai di atas 8 SR.