“Tapi itu tadi, kemampuan dia dalam berkomunikasi, prilaku dia, harus mencerminkan itu. Caranya bagaimana? Belajar. Belajar komunikasi. Artinya, belajar terus menerus, bisa otodidak. Kalau semua polisi bisa menguasai respek, empati, audibel, klitik, humble itu luar biasa kemampuan komunikasinya,” tambahnya.
Aqua Dwipayana mengungkapkan untuk berkomunikasi perlu dari hati dan hati-hati serta rendah hati.
“Karena apa? Kapolri kita rendah hati, Kapolda kita rendah hati. Tidak usah jauh-jauh role modelnya di luar Polri. Di dalam Polri saja. Dan yang paling besar adalah Polri masih tetap eksis karena mendapat dukungan dari rakyat. Jangan sekali-sekali menyakiti hati rakyat,” katanya.
Soal rezeki, Aqua Dwipayana menyebut tidak usah khawatir, karena sebagai orang muslim, orang beragama sudah tercatat di Lauhul Mahfudz. Rezeki tidak hanya semata-mata uang. Rezeki bisa juga silaturahim.
“Konsep hidup, yakni 3 B, berdoa, bekerja dan bersyukur. Oleh sebab itu, tingkatkan kinerja dan komunikasi. Kerja itu ibadah niatkan karena Allah agar bahagia sukses dan berpahala. Bekerjalah dengan sepenuh hati, karena rezeki itu tak terbatas,” pungkas Aqua.
Sementara itu, Dirpolairud Polda Sumbar, Kombes Pol Sahat Hasibuan, mengatakan, kegiatan pemberian motivasi kepada personel untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan presisi Ditpolairud ke masyarakat.
“Beliau (Aqua Dwipayana), membagikan motivasi bagaimana polisi dicintai masyarakat, meningkatkan kepercayaan publik. Kita sangat beruntung bisa bertatap muka, karena tidak semua bisa bertatap muka dengan beliau,” tutupnya. (rgr)