KETUA Komisi IV DPRD kota Padang, Mastilizal Aye mengatakan kembalinya aksi tawuran antar pelajar terjadi di Kota Padang meskipun itu pelajar SMK dan bukan SMP, salah satu penyebab karena di sekolah guru hanya sekadar mengajar anak saja bukan mendidik.
Karena itu perlu didudukkan bersama solusinya. Supaya tidak merembes aksinya pada pelajar SMP dan Kota Padang aman, nyaman ke depan. “Kita semua yang salah dan pemerintah kota mesti carikan jalan keluarnya segera,” ujar politisi Gerindra ini, kemarin.
Ia mengatakan, persoalan tawuran yang terjadi juga akibat faktor kurangnya pengawasan pihak sekolah, wali murid. Ditambah lagi peredaran narkoba secara bebas, pergaulan bebas dan kemajuan alat teknologi yang ada seperti Gadget.
“Kita meminta orangtua tidak lepas kontrol anaknya di rumah terkait tindakan yang diperbuatnya. Di sekolah tentu peran guru yang diminta,” paparnya.
Selain itu lanjut Aye, pembekalan ilmu agama pada anak juga kurang diberikan. Jika pun ada program Wirid Remaja Pemko. Itu hanya seremonial saja dan tidak ada ketegasan dari dinas pendidikan.
“Seharusnya, pemko tegas dalam hal tersebut serta efek jera mesti di kasih bila anak tidak ikut,” ucapnya.
Ia menyampaikan, masalah ini tidak bisa didiamkan saja oleh Pemko Padang. Jika pemko tidak bergerak aksi besar besaran akan timbul dan anak kemenakan, warga bisa jadi korban lagi. (ade)