PADANG, METRO–Indonesia kedatangan sebanyak 27 ribu ton beras impor dari Vietnam, pada Rabu (4/10). Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, nantinya beras ini akan digunakan untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Hal ini disampaikan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi usai melakukan pengecekan stok beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).
“Hari ini setelah memastikan stok beras SPHP Bulog terjaga di PIBC bersama Bapak Menteri BUMN, kami lengkapi dengan memastikan proses bongkar muat beras dari luar. Disini kita sedang bongkar muat sebanyak 27 ribu ton. Jumlah sebesar ini perlu waktu sampai 6 hari,” kata Arief dalam keterangan resmi, Rabu (4/10).
Arief memastikan, beras Bulog sebagai Cadangan Beras Pemerintah (CBP) akan siap setiap saat dan nantinya transfer stok ke awal 2024 akan ada 1 juta ton lebih.
“Arahan Bapak Presiden meminta bahwa stok CBP di Bulog tidak boleh kurang dari 1 juta. Bahkan diminta terus ditingkatkan hingga 1,5 sampai 2 juta ton. Stok Bulog hari ini secured di 1,7 juta ton,” imbuh Arief.
Lebih lanjut, Kepala NFA mengimbau masyarakat senantiasa bersikap tenang dalam menyikapi isu seputar beras. Ini karena stok beras nasional yang dimiliki pemerintah dipastikan tersedia dan cukup.
“Masyarakat agar senantiasa tenang, kita punya ketersediaan stok beras yang cukup. Ini merupakan bagian dari 2 juta ton seperti yang diperintahkan Bapak Presiden dan akan masuk seluruhnya sebelum November,” ungkap Kepala NFA.
Arief membeberkan, saat ini mulai ada depresiasi harga beras di PIBC pasca penggelontoran beras SPHP. Ia pun mengatakan pada pasar turunan PIBC juga telah disalurkan beras SPHP. (jpc)