PADANG, METRO–Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Barat (BI Sumbar), Endang Kurnia menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap menguat, di tengah pertumbuhan ekonomi dunia yang diperkirakan melambat dibandingkan 2022, terutama ekonomi Eropa yang melemah dipicu ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina.
Menurutnya, kondisi ekonomi global saat ini di tengah ketidakpastian seiring dengan peningkatan tekanan inflasi dan nilai tukar negara maju. Kemudian, tekanan inflasi global persisten tinggi mendorong kenaikan suku bunga kebijakan moneter negara maju.
“Hal ini diprakirakan mendorong berlanjutnya kenaikan suku bunga kebijakan moneter negara maju, termasuk Fed Fund Rate Amerika Serikat dan aliran modal ke negara berkembang lebih selektif sehingga tekanan nilai tukar negara berkembang meningkat,” katanya saat Media Briefing di Aula Nan Tongga Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumbar, Kamis (31/8).
Kendati demikian, Endang menyebutkan, kondisi ekonomi Indonesia tetap tumbuh kuat didukung permintaan domestik disertai inflasi yang terjaga di rentang 3±1% (YOY). Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia menguat dari triwulan sebelumnya didukung konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan investasi.
“Sektor utama yang mencatatkan kinerja positif terutama pada sektor jasa, seperti transportasi, pergudangan, akomodasi makan dan minuman, serta perdagangan,” ujarnya.