Untuk memenuhi kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) bagi dokter dan tenaga medis di sejumlah rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di Sumbar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumbar mendatangkan 60 ribu APD kelas premium dari Shanghai, Tiongkok. APD dari Shanghai ini didatangkan melalui jalur darat, dikirim dari Jakarta ke Padang secara bertahap. Pengiriman pertama, sudah tiba di Padang sebanyak 52.200 pcs, Senin (4/5). APD yang datang tersebut langsung disimpan di gudang logistic Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) BPBD Sumbar.
Hadir menyaksikan APD yang datang tersebut, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, Kepala BPBD Sumbar, Erman Rahman dan jajaran, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Merry Yuliesday, Kepala Inspektorat Provinsi Sumbar, Mardi, Perwakilan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumbar dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, mengatakan, dengan situasi semakin hari jumlah positif Covid-19 terus bertambah di Provinsi Sumbar, bahkan mencapai angka nyaris 200 kasus positif, maka kelengkapan peralatan medis sangat dibutuhkan. “Kita berharap tidak ada lagi rumah sakit yang kekurangan APD untuk penanganan Covid-19. Sebab APD yang datang dari Shanghai cukup banyak dengan kualitas premium,” ungkapnya.
Nasrul Abit menyebutkan, untuk membagikan APD dari Shanghai itu dihandle langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, sebagai Koordinator Peralatan Medis di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar. Sebab, dari pihak Dinas Kesehatan telah memiliki data, rumah sakit mana saja yang akan diberi APD premium tersebut. ”Yang akan membagikan dari pihak Dinas Kesehatan, karena sudah tahu rumah sakit mana saja yang membutuhkan. Semoga penanganan Covid-19 di Sumbar semakin membaik hendaknya,” harapnya.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumbar, Erman Rahman, mengatakan, APD yang datang dari Shanghai itu, merupakan kualitas terbaik (premium). Karena APD itu diproduksi khusus untuk penanganan medis. Sementara, selama ini yang digunakan petugas lapangan adalah APD buatan lokal. Buatan lokal tidak dapat digunakan untuk medis.
”Perlindungan tenaga medis itu sangat penting. Jika tenaga medis yang terpapar, itu akan berbahaya. Siapa lagi yang akan melakukan pengobatan. Untuk itu kita memesan APD kelas terbaik,” katanya.
Bahkan, untuk membutikan kualitas tersebut, disaksikan oleh Kejati Sumbar, BPKP dan Inspektorat Sumbar. APD tersebut disiram dengan air tidak tembus. Begitu juga sepatunya satu kesatuan dengan baju.
Dijelaskannya, Pemprov Sumbar perlu membeli APD premium itu, melihat situasi Covid-19 di Sumbar masih belum menunjukkan kondisi yang membaik. Ditambah lagi rumah sakit penanganan Covid-19 terus bertambah, sehingga kesiapan APD ini sangat penting.
Sebelumnya Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar telah membeli APD premiun itu sebanyak 60.000 ke Shanghai Tiongkok. Artinya dengan telah tibanya kini 52.200 APD, sisanya 7.800 APD lagi akan tiba berikutnya. “APD yang ada ini dapat memenuhi kebutuhan selama 45 hari. APD premium ini kita pesan satu bulan lamanya, barulah tiba hari ini di Pusdalops,” sebutnya.
Erman menyatakan, selain APD yang telah tiba, sebelum tanggal 10 Mei nanti juga akan didatangkan masker N95 untuk tenaga medis yang jumlahnya sebanyak 60.000 unit. BPBD Provinsi Sumbar juga akan datangkan 15 ribu kaca mata google serta 11.200 liter disinfektan yang dipesan langsung dari Bandung Jawa Barat.
Untuk menjaga keamanan, pihaknya juga melakukan penyemprotan disinfektan di setiap dus yang baru datang dari Shanghai tersebut. Tujuannya untuk mengantisipasi dan membunuh kemungkinan adanya virus Covid-19. (**)
Komentar